BI: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD 347 Miliar

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Selasa, 16 Januari 2018 12:34 WIB

Ilustrasi rupiah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia pada akhir November 2017 tercatat sebesar US$ 347,3 miliar. Jumlah utang tersebut terhitung naik sebesar 9,1 persen secara tahunan (year on year).

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi utang luar negeri tercatat mengalami peningkatan paling banyak berada pada utang pada sektor publik. “Posisi utang luar negeri sektor publik tercatat sebesar US$ 176,6 miliar pada periode yang sama. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 14,3 persen secara tahunan atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,4 persen,” seperti dikutip dalam Laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia pada laman resmi Bank Indonesia, www.bi.go.id, Senin, 16 Januari 2018.

Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Kurang Produktif Versi Indef

Sedangkan untuk sektor swasta pada November 2017 terjadi kenaikan utang luar negeri sebesar US$ 170,6 miliar. Jumlah tersebut tercatat naik 4,2 persen secara tahunan atau lebih tinggi 1,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan jangka waktu asal, struktur utang luar negeri Indonesia pada akhir November 2017 masih didominasi oleh utang jangka panjang. Utang tersebut memiliki pangsa sebesar 85,7 persen dari total jumlah utang luar negeri.

Advertising
Advertising

“Utang dengan jangka panjang tercatat tumbuh 7,5 persen secara tahunan dibandingkan dengan pada bulan sebelumnya yakni 3,9 persen,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Untuk utang jangka pendek memiliki pangsa sebesar 14,3 persen atau tumbuh 19,8 persen secara tahunan atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yakni 10,8 persen.

Jika dilihat secara sektor ekonomi utang luar negeri swasta terkonsentrasi pada empat sektor. Keempat sektor tersebut yakni, keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, air bersih (LGA) serta pertambangan. Menurut catatan BI, pangsa keempat sektor tersebut dalam total utang luar ngeti swasta mencapai 77,6 persen. Jumlah tersebut tercatat sedikit meningkat dibandingkan pangsa bulan sebelumnya yakni mencapai 76,9 persen.

Karena itu, BI memandang bahwa perkembangan utang luar negeri Indonesia masih tetap terkendali hingga November 2017. Hal ini karena rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat stabil pada kisaran 34 persen.

“BI akan terus memantau perkembangan utang luar negeri dari waktu ke waktu untuk menyakinkan bahwa utang tersebut bisa berperan secara optimal mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan resiko yang bisa mempengaruhi perekonomian,” tertulis dalam laporan tersebut.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya