Selasar BEI Ambruk, Ini Kesaksian Wartawan Pasar Modal
Reporter
Andita Rahma
Editor
Yudono Yanuar
Selasa, 16 Januari 2018 06:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Runtuhnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di , Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018, menimbulkan puluhan korban luka-luka. Korban tersebut kebanyakan adalah mahasiswa yang sedang studi banding dan beberapa karyawan BEI yang ada di sekitar tempat kejadian.
Menurut saksi mata yang juga seorang wartawan pasar modal, Isa, saat kejadian ia berada di press room. “Dengar bunyi ambruk, langsung lari ke tempat kejadian,” kata Isa saat dihubungi pada Senin, 15 Januari 2018.
Baca juga: Selasar Gedung BEI Roboh , Ini Rencana Sri Mulyani
Ia sempat menolong beberapa mahasiswa dan karyawan yang menjadi korban. Kebanyakan dari mereka mengalami luka di kepala, punggung, dan kaki. Namun, ada juga yang sampai mengalami patah tulang.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menginstruksikan untuk korban patah tulang harus mendapat penanganan yang tidak sembarang guna menghindari semakin parah keadaan para korban. "Korban patah tulang enggak ada yang berani gotong atau bawa," ujar Isa.
Saksikan: Rekaman CCTV, Detik-Detik Selasar BEI Runtuh
Korban luka-luka tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan taksi. “Ambulans datang satu persatu, tidak bisa sekali angkut banyak jadi inisitaif naik taksi di depan,” ujar Isa.
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan evakuasi korban ke Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan. “Saya juga sedang menunggu data jumlah korban dari BEI,” ucap Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo.
Selasar atap tower BEI roboh pada sekitar pukul 11.50 WIB. Direktur Utama BEI Tito Sulistio pun telah meminta dilakukan investigasi segera mengenai penyebabnya runtuhnya selasar tersebut.