OJK Dukung Penerbitan Pedoman Transaksi Repo Obligasi

Jumat, 12 Januari 2018 14:17 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso memberikan sambutan dalam acara launching Peraturan OJK tentang Obligasi Daerah, Green Bond, dan E-Registration di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat, 29 Desember 2017. TEMPO/Andita Rahma.

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pedagang Surat Utang hari ini menerbitkan pedoman standar pasar atau market standard untuk transaksi repo atas efek bersifat utang. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK berharap penerbitan pedoman standar pasar itu dapat mendorong likuiditas pasar repo, pengembangan pasar modal, dan peningkatan sektor riil.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan penerbitan standar pasar ini bertujuan mendorong pengembangan sumber pembiayaan alternatif dan mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman bank. "Pasar repo yang berkembang akan menjadikan pasar obligasi lebih aktif dan likuid, mendukung pengembangan produk derivatif efek bersifat utang sebagai sarana hedging, serta menyediakan alternatif bagi investor," ucapnya.

Dia berujar, transaksi repo pada 2017 naik menjadi Rp 305,21 triliun dibanding tahun 2016 sebesar Rp 263,17 triliun. "Rata-rata harian nilai transaksi repo juga mengalami kenaikan dari Rp 1,10 triliun menjadi Rp 1,28 triliun," tutur Hoesen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Jumat, 12 Januari 2018.

Hoesen mengatakan peningkatan aktivitas ini ditopang oleh likuiditas transaksi obligasi. Otoritas mencatat, arus modal nonresiden yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara meningkat dari Rp 107,3 triliun pada 2016 menjadi Rp 170,3 triliun tahun 2017 dengan diiringi penurunan yield.

Rata-rata yield obligasi pemerintah turun sebesar 1,41 persen dari 8,10 persen pada 2016 menjadi 6,69 persen tahun 2017. Hoesen berujar, rata-rata yield obligasi korporasi rating A secara year-on-year juga turun 1,65 persen dari 10,72 persen menjadi 9,07 persen pada 2017.

Advertising
Advertising

"Kinerja pasar obligasi yang meningkat pada 2017 tercermin pula dari kenaikan rata-rata harian nilai transaksi obligasi sebesar 5,89 persen dari Rp 15,77 triliun pada 2016 menjadi Rp 16,7 persen tahun 2017," ucap Hoesen.

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

39 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Daftar Asuransi yang Izin Usahanya Dicabut OJK Tahun Ini, Terbaru PT Aspan

4 Desember 2023

Daftar Asuransi yang Izin Usahanya Dicabut OJK Tahun Ini, Terbaru PT Aspan

Sejumlah perusahaan asuransi dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun ini. Perusahaan mana saja?

Baca Selengkapnya