TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan Properti Colliers memperkirakan tahun ini akan ada banjir suplai konstruksi apartemen dan jumlahnya mencapai 34 ribu unit. "Jika dilihat, pada 2018 agak mengerikan dari sisi suplai,” kata Senior Associate Director Research Colliers Ferry Salanto, Selasa, 9 Januari 2018.
Dugaan meningkatnya pasokan bangunan apartemen ini di antaranya karena sepanjang 2017 komitmen pengembang menyelesaikan konstruksi hunian vertikal di Jakarta tidak sesuai dengan jadwal. Walhasil, pasokan bangunan apartemen diperkirakan bakal terjadi sampai dengan tahun ini.
Ferry mengatakan tahun lalu konstruksi apartemen yang selesai tepat waktu atau sesuai dengan rencana operasional hanya 38,4 persen dari total target yang ditetapkan sebanyak 21.167 unit. Kondisi ini tak lepas dari sikap wait and see yang dilakukan pengembang.
Sedangkan pada dua tahun mendatang, Ferry memperkirakan jumlah suplai akan lebih masuk akal karena hanya sekitar 10 ribu unit per tahun. Meskipun nantinya juga terdapat proyek tahun ini yang ditunda pada 2019.
Ferry menjelaskan, dengan pasokan yang tinggi, sejauh ini tingkat serapan apartemen dengan jenis dan kategori yang sama turun dari 86,8 persen menjadi 85,9 persen. Namun, dia melihat, tingkat prekomitmen yang dikantongi pengembang cukup tinggi.
Ditambah dengan ekspektasi pengembang bahwa penjualan tahun ini akan lebih tinggi, menurut Ferry, masih akan ada kemungkinan tingkat penyerapan naik. "Naik di kisaran 1-2 persen dari tahun lalu hingga sampai 88 persen," ujarnya.
Dari sisi harga jual apartemen, Ferry melihat akan ada kenaikan sekitar Rp 2 juta karena proyek yang masuk merupakan yang harganya cukup tinggi. Tapi kenaikan harga pada 2018 tidak begitu banyak, masih dalam tren yang moderat. “Kalau dilihat, kebanyakan merupakan apartemen yang sudah beroperasi tapi mereka sudah mulai ditawarkan,” tuturnya.