Jokowi: Penenggelaman Kapal Bentuk Law Enforcement Kita

Kamis, 11 Januari 2018 07:20 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 2017. Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Pemerintah Amerika Serikat dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang dikhawatirkan memicu guncangan stabilitas keamanan dunia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik berkepanjangan soal penenggelaman kapal pencuri ikan antara dua menteri di kabinet kerja membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut angkat bicara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berseberangan pendapat soal penenggelaman kapal pencuri ikan. Sebelumnya, Luhut meminta Susi untuk menghentikan aksi penenggelaman kapal sepanjang tahun ini.

Baca: Susi Pudjiastuti: Penenggelaman Kapal Perintah Jokowi

Presiden Jokowi mengatakan setiap kebijakan bertujuan untuk kebaikan rakyat. "Setiap menteri pasti memiliki kebijakan dan kebijakan itu pasti untuk kebaikan," ujarnya usai membuka rakornas Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Rabu, 10 Januari 2018. "Enggak ada untuk menjelek-jelekkan. Itu enggak ada."

Jokowi melanjutkan, "Semua saya dukung. Jadi penenggelaman bentuk law enforcement yang kita tunjukkan. Bahwa kita tidak main-main dengan illegal fishing atau pencurian ikan tidak main main. Oleh sebab itu yang paling ya ditenggelamkan, yang paling serem itu. Untuk efek jera."

Advertising
Advertising

Sebelumnya Menteri Luhut meminta Menteri Susi agar tak lagi menenggelamkan kapal karena menilai seluruh pihak sudah melihat ketegasan Indonesia dalam memberantas pencurian ikan. Sebaiknya sektor kelautan dan perikanan kembali difokuskan pada upaya perbaikan produksi dan ekspor perikanan yang tengah menurun. Hal itu disampaikan Luhut usai memimpin rapat koordinasi di kantornya Senin lalu.

Sehari kemudian, Susi menyampaikan sikapnya lewat akun twitternya dan video resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diunggah ke YouTube. Dia mengatakan bahwa penenggelaman kapal pencuri ikan yang dilakukan pihaknya diatur lewat Undang-undang.

Menteri Susi juga mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo dalam upaya menkonkretkan UU perikanan tersebut. “Pak Jokowi memerintahkan dengan ketegasan beliau untuk kita bisa mengeksekusi UU Nomor 45 Tahun 2009," ujarnya, dalam akun Youtube resmi KKP Selasa lalu.

Namun lebih jauh Presiden Jokowi juga mengatakan saat ini ia meminta sektor kelautan dan perikanan harus difokuskan kembali untuk perbaikan ekonomi. "Makanya saya bilang ke Bu Susi, Bu, sekarang konsentrasinya agar ke industri pengolahan ikan terutama yang mendorong ekspor ikan. Karena ekspornya kita turun," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

40 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya