Kadin Sebut Penyebab Tren Ekspor Perikanan Masih Menurun

Rabu, 10 Januari 2018 18:06 WIB

Jepang Bantu Bangun Pelabuhan Perikanan Terintegrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha memperkirakan ekspor produk pertanian masih akan menurun hingga tahun ini. Hal tersebut melanjutkan tren yang terjadi sejak 2014.

"Ekspor produk perikanan 2016 hanya 1,07 ton, sedangkan tahun 2017 diperkirakan relatif sama," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, saat ditemui di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018.

Baca: Cina Kembali Izinkan Indonesia Ekspor Manggis

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada 2014 ekspor produk perikanan pernah mencapai 1,3 juta ton. Angka ini turun di tahun 2015 menjadi 1,1 juta ton. "Jumlah ekspor juga ternyata semakin turun, ini merupakan dampak turunnya produksi," ucap Yugi.

Di tengah ramainya wacana untuk menghentikan penenggelaman kapal asing pencuri ikan, Kadin menyebutkan bahwa kondisi produksi perikanan nasional saat ini masih kurang kondusif. Alhasil, ekspor perikanan pun tak banyak berubah dalam dua tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandajitan telah meminta Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti berhenti menenggelamkan kapal asing pencuri ikan untuk tahun ini. Luhut beralasan penghentian penenggelaman kapal dilakukan agar pemerintah bisa fokus menggenjot produksi ikan.

Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, kata Yudi, memang mendukung rencana dari Luhut. Namun, menurut dia, persoalan lain juga tak kalah mempengaruhi produksi perikanan selama ini. Ia meminta pemerintah juga ikut memperhatikan aspek penyerapan dan pemasaran produk perikanan. "Termasuk industrialisasi dan peningkatan investasi."

Selain itu, demi menggenjot produksi, Yugi menyebut pemerintah tak cukup sekedar menghentikan penenggelaman kapal, namun di sisi lain, ikut memberi kemudahan proses penangkapan bagi nelayan. Banyak nelayan dan pengusaha, katanya, yang masih mengeluhkan kebijakan pemerintah. Sehingga menghambat produksi perikanan.

Meski Yugi menyebut tren produksi terus turun, data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat hal berbeda. Dari catatan KKP, produksi ikan nasional justru mengalami kenaikan. Jika pada 2014 produksi ikan nasional hanya mencapai 20,84 juta ton, maka hingga tahun 2016, realisasi produksi ikan meningkat menjadi 23,51 juta ton. Meski begitu, harus diakui angka tersebut harus masih terpaut jauh dari target 41,79 juta ton di tahun 2019.

Adapun untuk nilai ekspor, KKP mencatat hal yang sama dengan yang disampaikan Yugi. Pada tahun 2014, ekspor ikan mencapai nilai US$ 4,6 miliar. Lalu untuk 2016, hanya mencapai US$ 4,17 miliar.

Akan tetapi, pertengahan 2017 lalu, Susi mengklaim ekspor tumbuh pesat, mencapai US$ 2,38 miliar. "Diperkirakan mencapai US$ 5 miliar hingga akhir tahun," kata Susi di Jakarta, 18 Oktober 2017. Meski begitu, lagi-lagi angka tersebut masih jauh dari target US$ 9,54 miliar di tahun 2019.

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

1 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

3 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya