Tutup Perdagangan BEI, Jokowi Lega Prediksi Buruk Tak Terwujud

Jumat, 29 Desember 2017 17:48 WIB

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso (kanan), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kanan) dan Dirut BEI Tito Sulistio (keempat kiri) bersiap menutup perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI hari ini yang ditunjukkan dengan pencapaian indeks harga saham gabungan sebesar 6355,65. Pencapaian IHSG hari ini, kata Jokowi, adalah salah satu wujud tidak terbuktinya prediksi-prediksi di awal tahun.

"Indeks 6355,65 adalah angka yang di luar perkiraan kita semua. Dulu banyak yang menyampaikan bahwa 6000 saja (di penutupan) sudah untung, sudah senang. Kalau sekarang 6355 gimana coba?" ujar Jokowi saat memberikan sambutan di BEI, Jumat, 29 Desember 2017.

Jokowi berkata, di awal tahun 2017 banyak prediksi atau analisis ekonomi buruk yang berbanding terbalik dengan pencapaian di akhir tahun. Selain pencapaian IHSG yang jauh di atas perkiraan dan sempat memecahkan rekor, salah satunya adalah arus investasi asing ke Indonesia.

Di awal tahun, kata Jokowi, pemerintah diwanti-wanti untuk mewaspadai efek manuver Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggalakkan kebijakan proteksionis. Hal yang ditakutkan kala itu, kata Presiden Joko Widodo, adalah banyak arus modal yang seharusnya diinvestasikan ke Indonesia namun malah balik kampung ke AS.

Kenyataannya, menurut Presiden Joko Widodo, investasi internasional Indonesia tumbuh lumayan bagus. Ia mengklaim investasi internasional Indonesia double digit secara prosentase, sekitar 13-13 persen.

Advertising
Advertising

Contoh lain, Jokowi mengatakan bahwa di awal tahun analis-analis memprediksi kenaikan suku bunga AS akan membuat nilai mata uang rontok. Walau sempat khawatir, Jokowi mengatakan terjadi adalah mata uang dolar AS melemah sepanjang tahun, bahkan sudah kembali ke titik saat Trump memenangkan Pemilu AS.

"Ekspor di Asia pun melonjak. Ekspor Indonesia, tahun ini, naik double digit sekitar 15-17 persen. Kita juga dapat status layak investasi, lalu fitch rating menaikkan dari BBB- ke BBB," ujar Presiden Joko Widodo dengan bangga.

Presiden Joko Widodo berkata, pencapaian baik yang didapat Indonesia selama 12 tahun terakhir menunjukkan bahwa prediksi buruk belum tentu terjadi. Kabar-kabar buruk, memang lebih seksi untuk diberitakan, namun berita-berita bagus penting untuk menumbuhkan optimisme.

Oleh karenanya, Jokowi berharap publik, investor maupun pelaku ekonomi untuk tidak mudah takut dengan prediksi-prediksi buruk. "Jangan keseringan baca analisa ekonomi di medsos yang kadang nggak ngerti sumbernya dari mana," ujarnya mengakhiri.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

7 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

10 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

15 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

15 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

16 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

16 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya