TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi melayani rute Kendari-Wakatobi vv dengan menggunakan armada pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.

Direktur Marketing & Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Nina Sulistyowati, mengungkapkan beroperasinya layanan penerbangan rute tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memaksimalkan konektivitas udara bagi potensi wisata nasional, khususnya Wakatobi, yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional.

Penerbangan Kendari-Wakatobi vv akan dilayani empat kali dalam seminggu, yakni Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Pesawat berangkat dari Bandara Haluoleo Kendari pukul 12.05 Wita dan tiba di Bandara Matahora Wakatobi pukul 12.55 Wita, dan jadwal dari Matahora Wangi-Wangi berangkat pukul 13.25 Wita dan tiba di Haluoleo Kendari pukul 14.25 Wita.

Baca juga: Libur Natal, Garuda Indonesia dan Citilink Tambah 73 Ribu Kursi

"Layanan penerbangan Kendari-Wakatobi vv tersebut dapat terealisasikan dengan baik berkat dukungan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata yang terus mendukung upaya Garuda Indonesia dalam memperkuat akses konektivitas udara nasional khususnya dalam mendukung peningkatan potensi pariwisata" ujar Nina dalam siaran persnya, Rabu, 27 Desember 2017.

Dibukanya rute penerbangan Kendari-Wakatobi ini diharapkan kian mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung ke Wakatobi, khususnya melalui rute penerbangan yang terhubung langsung dengan sejumlah hub penerbangan nasional, seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Selain itu, diharapkan pula rute penerbangan baru yang dibuka oleh Garuda Indonesia itu bisa semakin meningkatkan demand wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau yang masuk dalam segitiga karang dunia tersebut.

Sejalan dengan pengembangan potensi wisata Wakatobi sebagai destinasi wisata prioritas nasional, pemerintah menargetkan Wakatobi akan dikunjungi 500 ribu wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Adapun saat ini jumlah kunjungan wisman ke Wakatobi sebanyak 18 ribu orang, di antaranya berasal dari Swedia dan Australia.

BISNIS