Industri Asuransi Nasional Tumbuh Tapi Sangat Kekurangan Aktuaris

Senin, 18 Desember 2017 21:32 WIB

Ilustrasi asuransi. cbg.gm

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia atau PAI, Rianto Ahmadi Djojosugito, menyebutkan industri asuransi nasional terus tumbuh. Namun, pertumbuhan industri asuransi ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan aktuaris. Indonesia dinilai masih sangat kekurangan aktuaris, yaitu ahli matematika dalam perusahaan asuransi yang menghitung risiko, premi, cadangan, dan dividen.

Rianto menyebutkan, saat ini aktuaris di Indonesia baru 500 orang, yang terdiri dari 250-an aktuaris associate dan 250 aktuaris fellow. "Jumlah tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan aktuaris di 80-90 perusahaan asuransi yang ada,” kata dia saat berada di Universitas Gadjah Mada, Senin, 18 Desember 2017.

Baca: Tip Memilih Asuransi agar Tak Kecewa

Idealnya, kata Rianto, kebutuhan aktuaris di Indonesia dalam waktu dekat ini paling tidak 1.500 an. Kekurangan aktuaris terbesar di asuransi umum, sedangkan asuransi jiwa sudah lebih baik.

PAI sebagai organisiasi profesi yang didirikan pada 1964 dan diformalkan pada akhir 80an mengaku melakukan beberapa langkah agar semakin banyak orang yang mengambil profesi aktuaris. Salah satunya dengan menyambungkan profesi aktuaris ke kampus-kampus.

Advertising
Advertising

Rianto menjelaskan, mulai tahun 2008, misalnya pihaknya bekerja sama dengan lima perguruan tinggi sudah melakukan penyetaraan aktuaria dalam perkuliahan. Ia mengaku senang, belakangan program studi aktuaria semakin banyak. Setelah di Institut Pertanian Bandung dan Universitas Indonesia yang memiliki program studi aktuaria, pada 2018.

Institut Teknologi Surabaya akan memiliki jurusan Aktuaria, sedangkan Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung akan membuka Program Studi Aktuaria. “Dengan semakin banyak program studi aktuaris, semakin mudah mendapatkan 30-40 aktuaris baru setiap tahunnya,” ucap Rianto.

Menurut Nastiti Evia L, selaku Direktur PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Persero sebagai Badan Usaha Mlik Negara yang bergerak di bidang asuransi, pihaknya berkepentingan untuk menciptakan aktuaris-aktuaris baru. Salah satunya adalah melalui kerjasama Program Aktuaria antara Jasindo, PAI, dan Fakultas Mayematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. "Program ini kami nilai cukup efektif untuk menghasilkan aktuaris," kata dia.

Sampai saat ini, Program Aktuaria yang dilaksanakan Jasindo Insurance Academy telah diikuti 643 peserta dengan jumlah kelulusan yang disetarakan sertifikasi PAI sebanyak 150 peserta dari berbagai subjek perkuliahan. Djagal Wiseso Marseno, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) Universitas Gadjah Mada menilai kerjasama dengan Jasindo, dan PAI merupakan langkah positif.

Aktuaris di masa mendatang dinilai akan sangat dibutuhkan. “Misalkan untuk bidang asuransi, perbankan, dan investasi untuk memprediksi masa depan, probabilitas keuangan," kata Nastiti.

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

14 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

16 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

34 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

52 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

52 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

52 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

52 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

55 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya