Roy: Penundaan Tarif Telepon, Resiko Terkecil bagi Pemerintah

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Pakar multimedia KRMT Roy Suryo Notidiprojo menilai, penundaan kenaikan tarif telepon merupakan langkah tepat bagi pemerintah. Sebab, penundaan kenaikan tarif telepon memiliki resiko terkecil bagi pemerintah, dibanding harus menunda kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik. "Perjuangan belum berakhir. Pemerintah telah merespons tuntutan masyarakat dengan menunda kenaikan tarif telepon, meski yang paling dituntut oleh masyarakat adalah menurunkan kembali harga BBM dan TDL," kata Roy Suryo kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (16/1). Roy Suryo menambahkan, menunda kenaikan tarif telepon tidak akan mempengaruhi APBN dan subsidi rakyat. Sebaliknya, kenaikan harga BBM dan TDL dimaksudkan untuk menghapus subsidi bagi masyarakat agar tidak tergantung kepada IMF. "Jadi, penundaan kenaikan tarif telepon ini memang merupakan resiko terkecil bagi pemerintah," tegasnya. Diakuinya, ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan akibat penundaan kenaikan tarif telepon ini. Bahkan Roy mendengar akan ada upaya tertentu dari pihak-pihak yang dirugikan atas ditundanya kenaikan tarif telepon ini. Roy tidak menyebut siapa pihak yang dirugikan itu dan upaya apa yang akan dilakukannya. Menurut Roy Suryo, selama ini Telkom sebenarnya sudah meraup untung besar. Karenanya, Roy menilai, kenaikan tarif telepon semata-mata demi menambah keuntungan Telkom sangat tidak layak dilakukan. Roy menegaskan, kenaikan tarif telepon yang diumumkan beberapa waktu lalu semata-mata demi keuntungan Telkom. "Tahun 2002 saja Telkom sudah meraup untung Rp 7,56 triliun. Ini sudah termasuk penjualan 35 persen saham Telkomsel kepada Singapore Telkom. Jadi nggak layak jika untungnya sudah besar masih menaikkan tarif telepon," tandasnya. Menurut Roy Suryo, DPR sebenarnya tidak mengetahui perhitungan yang disodorkan Telkom ketika menyetujui untuk menaikkan tarif telepon sebesar 45,49 persen dalam jangka tiga tahun. Roy mencontohkan, perhitungan rebalancing yang disodorkan Telkom di dalamnya termasuk revenue yang seharusnya menjadi tanggungan Telkom sendiri. Namun hal itu justru dibebankan kepada masyarakat. "Itu sama saja diibaratkan dengan masyarakat yang tidak punya motor dan tidak punya mobil harus menanggung beban kenaikan harga minyak tanah. Sebab dalam perhitungan rebalancing, kenaikan harga minyak tanah itu untuk membantu kenaikan harga premium dan premix," jelasnya.(Heru CN-Tempo News Room)

Berita terkait

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

4 menit lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

6 menit lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

8 menit lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

19 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

19 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

19 menit lalu

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

Perkara jual beli emas antara Budi Said dengan PT Aneka Tambang (Antam) sudah bergulir sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

19 menit lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah, Jakarta Elektrik PLN Yakin Sapu Bersih 2 Laga Pekan Kedua Proliga 2024

22 menit lalu

Jadi Tuan Rumah, Jakarta Elektrik PLN Yakin Sapu Bersih 2 Laga Pekan Kedua Proliga 2024

Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN percaya diri mampu menyapu bersih pertandingan pekan kedua PLN Mobile Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

32 menit lalu

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

Pemain timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed memuji timnas Indonesia U-23 menjelang laga perebutan tempat ketiga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

36 menit lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya