Antar Obat Gratis, Bos Go-Jek: Pasien Tak Perlu Tunggu Lama di RS

Jumat, 15 Desember 2017 18:39 WIB

CEO Go-Jek Nadiem Makarim (tengah) menghadiri peluncuran layanan dan shelter pengantaran obat di RSUD Blambangan, Banyuwangi, 15 Desember 2017. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Banyuwangi - Pengantaran obat untuk keluarga miskin di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, diharapkan dapat membuat pelayanan kesehatan dilakukan lebih cepat. "Jadi pasien tidak perlu menunggu lama di rumah sakit," ujar CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim di Banyuwangi, Jumat, 15 Desember 2017.

Program layanan pengiriman obat untuk pasien di RSUD Blambangan, Banyuwangi tersebut merupakan hasil kerjasama pemerintah kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan Go-Jek Indonesia. “Banyuwangi adalah pemerintah daerah pertama yang berkolaborasi dengan Go-Jek,” kata Nadiem.

Baca: Bos Go-Jek: Tahun 2018 Akan Jadi Tahunnya Go-Pay

Selain RSUD Blambangan, layanan tersebut juga diperuntukkan bagi pasien RSUD Genteng. Pengiriman obat itu gratis untuk pasien dari keluarga miskin. Menurut Nadiem, selain Pemda pertama, program tersebut juga bantuan sosial pertama yang dikeluarkan Go-Jek untuk rumah sakit dan keluarga miskin.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, layanan pengiriman obat lewat Go-Jek itu diinisiasi karena ada 2.200 pasien yang menjalani rawat jalan di rumah. Selain itu, antrean pasien di kedua rumah sakit pemerintah itu semakin banyak setelah berlakunya program Jaminan Kesehatan Nasional. “Padahal untuk obat racik saja selesai satu jam,” kata Anas.

Advertising
Advertising

Anas pun berupaya menggandeng Go-Jek setelah beroperasi di Banyuwangi sekitar bulan Juli 2017. Penandatanganan kesepahaman program akhirnya bisa terealisasi November lalu.

Direktur RSUD Blambangan, Taufiq Hidayat, mengatakan, pengiriman obat sementara ini dilakukan oleh 15 pengemudi Go-Jek karena masih terbatasnya jumlah armada di Banyuwangi. Para driver tersebut telah dilatih oleh apoteker rumah sakit mengenai prosedur pengiriman obat yang aman dan tepat sasaran kepada pasien.

Go-Jek menggelontorkan dana Rp 150 juta untuk dua rumah sakit pemerintah terebut. Dana itu digunakan sebagai biaya transportasi pengiriman obat untuk pasien miskin yang memperoleh kartu jaminan kesehatan nasional atau surat keterangan miskin.

Sementara bagi pasien non-miskin, tarif biaya transportasi disesuaikan dengan jarak dari rumah sakit ke alamat tujuan. “Petugas kami sudah memiliki daftar tarif sesuai wilayah,” kata dia.

Taufik membenarkan bahwa antrean obat di apotik RSUD Blambangan pada hari-hari tertentu memang cukup lama karena jumlah pasien bisa mencapai 700 orang. Sebelum berkolaborasi dengan Go-Jek, RSUD Blambangan juga membuat program “Ancang Aron” berupa pengiriman obat oleh 12 apoteker. “Berarti ada dua program pengiriman obat yang bisa dimanfaatkan pasien,” katanya.

Lamanya pelayanan obat di RSUD Blambangan diakui oleh Nurkhoiri, pasien jantung dari Kecamatan Muncar. Nurkhoiri, mengatakan, dia harus menunggu layanan obat antara 2-3 jam.

Padahal dia harus memeriksakan kesehatan ke RSUD Blambangan satu kali sepekan. “Saya berangkat pagi dan baru selesai seluruhnya siang hari,” kata pria 53 tahun ini. Dengan layanan pengiriman obat tersebut, dia berharap tidak perlu menunggu terlalu lama di rumah sakit.

Berita terkait

Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

28 Juni 2022

Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

Kominfo menyatakan sudah menunggu sejak 2020 dan tidak akan memberi toleransi lagi. Mengancam memblokir layanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

27 Oktober 2020

Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

Belanja di pasar tradisional di Yogyakarta akan mendapatkan cashback senilai Rp 10 ribu. Promosi ini berlaku sampai 31 Desember 2020

Baca Selengkapnya

Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

3 Mei 2020

Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

Operator aplikasi Gojek memberikan beasiswa pendidikan bagi salah seorang mitra drivernya di wilayah DIY- Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

23 Maret 2020

Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

Pengemudi dan pengguna ojol maupun taksi online, perlu aktif dalam mencegah penyebaran virus corona.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

12 Maret 2020

Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

Gojek menyatakan keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra kerja

Baca Selengkapnya

Riset: Indonesia Peringkat ke-8 Penyumbang Unicorn Terbanyak

11 November 2019

Riset: Indonesia Peringkat ke-8 Penyumbang Unicorn Terbanyak

Indonesia berada di peringkat kedelapan negara dengan unicorn terbanyak, sejajar dengan Prancis dan Brasil.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pahlawan, Gojek Beri Apresiasi untuk 3 Mitra

10 November 2019

Peringati Hari Pahlawan, Gojek Beri Apresiasi untuk 3 Mitra

Perusahaan layanan on demand, Gojek memberikan penghargaan atau apresiasi kepada 3 mitra komunitas yang dibentuk oleh pengemudi.

Baca Selengkapnya

Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

3 November 2019

Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

Gojek akan melakukan ekspansi ke Malaysia dan FIlipina.

Baca Selengkapnya

Soal IPO, Go-Jek : Sudah Pasti Harus di Indonesia

3 November 2019

Soal IPO, Go-Jek : Sudah Pasti Harus di Indonesia

"Karena Go-Jek itu milik Indonesia untuk Indonesia dan harus bisa berkontribusi terhadap bursa saham di Indonesia."

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Go-Jek Perhatikan Kesejahteraan Mitra Pengemudi

2 November 2019

Luhut Minta Go-Jek Perhatikan Kesejahteraan Mitra Pengemudi

"Saya titip juga supaya driver-driver-nya tetap bekerja keras, disiplin, dan mentaati aturan aturan," ujar Luhut.

Baca Selengkapnya