PT BIJB Garap Kluster Bisnis Aerocity Bandara Kertajati
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 13 Desember 2017 21:00 WIB
TEMPO.CO, BANDUNG — Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan, PT BIJB lewat anak perusahaannya PT BIJB Aerocity Development menyepakati pendirian anak usaha bersama PT PP Properti Tbk. untuk mengelola dan mengembangkan kluster bisnis Kertajati Aeorcity.
“Joint venture itu developer. Tugasnya mulai dari membebaskan lahan, membangun infratruktur di atasnya, memasarkan semuanya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Desember 2017.
Simak: Angkasa Pura II Resmi Kelola Bandara Kertajati
Virda mengatakan, anak usaha bersama itu akan mengelola kluster bisnis yang di plot seluas 300 hektare, dari arela Kertajati Aerocity yang diproyeksikan seluas 3.400 hektare. “Anak usaha itu dibentuk dengan modal dasar Rp 650 miliar. PP Properti 80 persennya, BIJB 20 persen,” kata dia.
Perjanjian kerjasama antara PT BIJB Aerocity Development dan PT PP Properti Tbk. diteken kemarin, Selasa, 12 Desember 2017. “Mereka akan sudah mulai membebaskan lahan dan akan langsung membangun,” kata Virda.
Virda mengatakan, projek pertama yang akan dibangun diantaranya apartemen seribu kamar untuk ditempati karyawan yang bekerja di kawasan bandara itu. “Lahan yang suda dikuasi mereka 150 hektare, sparuhnya. Mereka akan langsung mulai membangun. Mereka butuh waktu 6 bulan untuk membangunnya, termasuk infrastruktur dasarnya,” kata dia.
Menurut Virda, di Kertajati Aerocity yang diproyeksikan seluas 3.400 hektare itu dalam rancangannya terbagi dalam 6 cluster. Yakni aerospace industrial park, logistic park, energy centre, bussiness park, creative technologi centre untuk industri kreatif dan farmasi, serta residential area. “Yang baru berjalan itu untuk bussniess park dengan pendirian anak usaha bersama. Best practise ini akan digunakan untuk mengembangkan kluster yang lain,” kata dia.
Virda mengklaim, dalam waktu dekat Perjanjian Kerjasama serupa akan diteken untuk diserahi mengembangkan salah satu kluster yang ada. “Kita lagi nawarin, mudah-mudahan dalam waktu dekat dengan pengembang besar. Masih rahasia,” kata dia.
Kertajati Aeorcity di Majalengka itu saat ini juga tengah dalam proses pengusulan oleh PT BIJB agar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pada pemerintah pusat. “Kita masih mengejar semua persayaratan administrasinya. Kita masih ketinggalan dari sisi penyediaan lahan, kita baru mulai proses pembebasan lahan,” kata Virda.
Naskah perjanjian kerjasama PT BIJB Aerocity Development dan PT PP Properti Tbk. diteken kemarin, Selasa, 12 Desember 2017, di Bekasi. Direktur PT BIJB Aerocity Development Alfiansyah mengatakan, kluster bisnis seluas 300 hektare itu akan dibangun bersama dengan konsep “mixed use” berupa hotel, apartemen, area perkantoran, serta fasilitas pendukung bandara.
“Pengembangan Kertajati Aerocity di Indonesia sebagai aerotropolis pertama di Indonesia yang mengintegrasikan perencanaan wilayah, bisnis dan infrastruktur transportasi,” kata dia dalam siaran pers yang diterim Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.
Direktur Utama PP Properti Tbk. Taufik Hidayat mengatakan, target pengembangan tahap awal seluas 250 hektare. Lokasinya berjarak 2 kilometer dari area bandara Kertajati di Majalengka. PT PP Properti sudah menyiapkan rencana mengembangkan landed house, town house, shop house, leisure district, retail, offcie, dan hotel yang akan mulai dikerjakan dalam waktu dekat. Total biaya pengembangannya diperkirakan menembus Rp 44,1 triliun.