PBB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2018 Stabil, Ini Sebabnya

Selasa, 12 Desember 2017 08:10 WIB

-

TEMPO.CO, New York - Setelah mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 3 persen sepanjang 2017, perekonomian dunia diprediksi bakal stabil pada 2018 dan 2019. Hal tersebut disampaikan dalam laporan bertajuk "Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2018" yang diluncurkan pada Senin, 11 Desember 2017, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York.

Pertumbuhan pada 2017, menurut PBB, merupakan kinerja terkuat ekonomi dunia sejak 2011. Pertumbuhan global diperkirakan tetap stabil di posisi 3 persen pada 2018 dan 2019. "Perbaikan juga meluas dengan sekitar dua per tiga negara di dunia mengalami pertumbuhan yang lebih kuat pada 2017 daripada tahun sebelumnya," bunyi laporan tersebut.

Baca: IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa 6,5 Persen

Situasi ekonomi global yang membaik, menurut PBB, juga telah memberi kesempatan bagi negara-negara untuk memfokuskan kebijakan terhadap isu-isu jangka panjang. Isu-isu jangka panjang tersebut di antaranya menangani perubahan iklim, mengatasi ketidaksetaraan yang ada, dan menghapus hambatan kelembagaan terhadap pembangunan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebutkan dalam laporan Situasi Ekonomi dan Prospek Dunia 2018 bahwa kondisi makroekonomi saat ini menawarkan ruang lingkup pembuat kebijakan yang lebih luas untuk menangani beberapa isu mengakar. "Isu ini yang terus menghambat kemajuan menuju sasaran pembangunan berkelanjutan," ujar Antonio dalam pengantar laporan tersebut.

Dalam peluncuran laporan tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Liu Zhenmin, menyatakan kemajuan dalam pertumbuhan global merupakan tanda selamat datang bagi ekonomi yang lebih sehat. Namun ia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan global ini mungkin punya konsekuensi tertentu dengan biaya lingkungan.

Karena itu, Liu menyerukan harus ada upaya yang lebih kuat untuk mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan. Laporan tersebut juga memperingatkan risiko-risiko, termasuk perubahan dalam kebijakan perdagangan, pemburukan mendadak kondisi keuangan global, dan peningkatan ketegangan geopolitik.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

18 menit lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

3 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

5 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

7 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

9 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

14 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya