Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa 6,5 Persen

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan Direktur IMF Christine Lagarde selama Pansus rapat pelno musim semi World Bank/IMF Spring di markas IMF, Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan Direktur IMF Christine Lagarde selama Pansus rapat pelno musim semi World Bank/IMF Spring di markas IMF, Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan Indonesia mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi hingga hingga di atas 5 persen. IMF bahkan menyatakan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen dalam beberapa tahun ke depan.

“Adalah mungkin Indonesia bisa mencapai di atas 5 persen sampai 6,5 persen dalam beberapa tahun,” kata Kepala Divisi IMF Departemen Asia dan Pasifik Luis Enrique Breuer saat bertemu awak media di Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Simak: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI

Luis menuturkan potensi pertumbuhan hingga 6,5 persen ada karena Indonesia memiliki banyak populasi muda. Populasi muda ini, kata Luis, akan memasuki pasar tenaga kerja setiap tahunnya. Hal tersebut, menurut dia, pada akhirnya akan menciptakan potensi pertumbuhan ekonomi. Dan yang perlu dilakukan pemerintah, kata Luis, adalah menciptakan lapangan pekerjaan. “Dengan begitu negara bisa mendapatkan keuntungan dari dividen demografis,” kata dia.

Selain membuka lapangan kerja yang lebih luas, pemerintah menurut Luis juga perlu melakukan beberapa pekerjaan lainnya. Luis mengatakan pemerintah perlu menjaga disiplin finansial, tingkat inflasi dan stabilitas makro ekonomi.

Kedua, Luis mengatakan pemerintah juga perlu meningkatkan kemampuan bereaksi terhadap faktor eksternal. Pemerintah, kata dia, harus waspada terhadap beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan Cina dan suku bunga Amerika Serikat.

“Bagi saya, Indonesia punya penyangga untuk merespon sesuatu yang salah terjadi dari luar. Baik bagi Indonesia jika harga minyak naik. Tapi buruk, jika terjadi perlambatan ekonomi Cina atau kenaikan cepat tingkat suku bunga AS,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Luis juga meminta pemerintah memodernisasi peraturan di Indonesia. Sebab, menurut Luis penerapan desentralisasi membutuhkan penyelarasan antara aturan pemerintah pusat dan daerah.

Keempat, Luis mengatakan pemerintah harus meningkatkan pendidikan untuk populasi muda. Dan kelima, Luis menyarankan agar pemerintah dapat membenahi sektor keuangan yang tidak terlalu efisien. “OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terlalu banyak peraturan.”

Luis menuturkan Indonesia juga masih memiliki beberapa kendala untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kendala tersebut di antaranya, ketergantungan yang berlebihan pada komoditas. “Jika harga komoditas turun, pendapatan negara juga akan turun,” tutur dia.

Kendala lainnya adalah investasi pemerintah pada proyek infrastruktur yang butuh waktu lama untuk mempengaruhi ekonomi. Menurut dia ada sejumlah resiko fiskal jika proyek tersebut mangkrak. Namun, IMF menganggap proyek infrastruktur juga penting, sebab Indonesia tertinggal jauh dalam hal ini dibanding negara lain. “Dalam jangka pendek, proyek infrastruktur telah berdampak pada ekonomi melalui belanja pemerintah,” kata dia.

ROSSENO AJI NUGROHO | YANDHRIE ARVIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMF Nilai Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Positif

14 November 2017

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dan IMF. shutterstock.com
IMF Nilai Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Positif

Dana Moneter Internasional (IMF) menilai kondisi perekonomian Indonesia masih positif.


Agenda IMF-World Bank Digelar di Bali, RI Bisa Raih USD 115 Juta

19 Oktober 2017

18_ekbis_luhut
Agenda IMF-World Bank Digelar di Bali, RI Bisa Raih USD 115 Juta

Pemerintah memperkirakan jumlah perputaran duit yang akan terjadi selama penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank akan mencapai USD 115 juta.


IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI Menjadi 5,2 Persen

11 Oktober 2017

22_ekbis_IMF
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan RI Menjadi 5,2 Persen

IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini seiring dengan estimasi berlanjutnya pemulihan global tahun ini menjadi 5,2 persen.


G20 Puji Percepatan Pemulihan Ekonomi Global

24 April 2010

G20 Puji Percepatan Pemulihan Ekonomi Global

"Pemulihan ekonomi global menunjukkan perkembangan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya terutama berkat antisipasi tepat dan kebijakan terpadu dari kelompok G20."


Jepang Beri Bantuan Dana US $ 5 Miliar Untuk Afganistan

10 November 2009

Jepang Beri Bantuan Dana US $ 5 Miliar Untuk Afganistan

Jepang meluncurkan dana segar bagi Afganistan sebanyak US $ 5 miliar, meski masih mempertimbangkan soal penghentian misi pengisian bahan bakar bagi kapal pasukan Amerika Serikat.


IMF Klaim Resepnya Sukses Atasi Krisis

28 September 2009

IMF Klaim Resepnya Sukses Atasi Krisis

Reputasi IMF sempat tercoreng karena memaksakan kebijakan fiskal yang cenderung pelit menggelontorkan fulus dan mereformasi sektor moneter pada 1997.


Malaysia Punya Peluang untuk Tambah Stimulus

15 Agustus 2009

Malaysia Punya Peluang untuk Tambah Stimulus

Keputusan apapun untuk menggenjot pengeluaran mesti dilakukan dalam jangka menengah lantaran negara tersebut tengah menghadapi defisit anggaran yang tinggi dan utang yang menumpuk.


Menteri G-8 Berniat Tarik Stimulus

15 Juni 2009

Menteri G-8 Berniat Tarik Stimulus

Hal tersebut dilakukan guna memperkecil defisit anggaran dan jaminan bank karena ekonomi telah menunjukkan perbaikan dan kekhawatiran inflasi yang mulai menghinggapi investor.


Indonesia Belum Butuh Pinjaman IMF  

6 Mei 2009

Indonesia Belum Butuh Pinjaman IMF  

Selain dana siaga yang masih cukup, masyarakat Indonesia memandang lembaga itu mempunyai rapor buruk dalam membantu Indonesia saat krisis ekonomi 1997.


Dana Moneter Dinilai Gagal Ingatkan Krisis

16 Maret 2009

Dana Moneter Dinilai Gagal Ingatkan Krisis

Pertemuan G20 sepakat melakukan reformasi lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia karena kedua lembaga tersebut dianggap tidak mencerminkan negara-negara di dunia terutama negara berkembang.