Pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Palembang jelang gelaran Asian Games 2018 sudah mencapai 77 persen. Ditargetkan, pembangunan rampung hingga 80 persen pada akhir tahun 2017. Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 10 November 2017. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Palembang - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan progres pembangunan kereta api ringan (light rail transit/LRT) Palembang sudah mencapai sekitar 77 persen. Pembangunan ditargetkan mencapai 80 persen pada akhir 2017.
"Sementara untuk pemasangan rel sudah mencapai 26 kilometer dari 46,8 kilometer (dua kali 23,4 kilometer) yang harus dipasang," kata Direktur Operasi PT Waskita Karya Adi Wibowo di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 10 Desember 2017.
Keterangan tersebut disampaikan dalam kunjungan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Palembang pada hari ini. Budi meninjau langsung progres pembangunan LRT, yang merupakan salah satu fasilitas pendukung untuk gelaran Asian Games 2018 mendatang.
Dengan progres pembangunan yang hampir mendekati final, Adi optimistis uji coba bisa dilakukan pada Maret 2018. "Tes keseluruhan bisa dilakukan sekitar Mei atau Juni 2018," ujarnya.
Proses pembangunan jalur LRT dimulai sejak 21 Oktober 2015 dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Juni 2018 atau dua bulan menjelang pelaksanaan ajang olahraga terbesar se-Asia itu. Proyek ini sepenuhnya dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun jamak 2016-2018 senilai Rp 10,9 triliun.
Jalur LRT membentang sepanjang 23,4 kilometer dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring hingga Depo LRT di Ogan Permai Indah. Selain itu, akan ada 13 stasiun, satu depo, dan sembilan gardu listrik dalam untuk melengkapinya.
Dalam peninjauan langsung hari ini, Budi Karya terus meminta PT Waskita Karya sebagai kontraktor proyek LRT mempercepat pembangunan. Salah satunya, dia meminta masa uji coba LRT dipercepat dari jadwal semula, yaitu pada Maret 2018.
Budi juga meminta Waskita Karya berkoordinasi dengan pihak terkait agar satu gerbong kereta bisa didatangkan sekitar Februari 2018. "Gerbong kami datangkan lebih cepat dari bulan Maret agar kami tahu persis hal-hal tertentu yang kurang," ucapnya di Palembang.