TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meninjau progres pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, pukul 13.00, Minggu, 10 Desember 2017. LRT Palembang merupakan salah satu fasilitas pendukung yang akan digunakan dalam gelaran Asian Games 2018 mendatang.
Proses pembangunan jalur LRT sudah dimulai sejak 21 Oktober 2015 dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Juni 2018, atau dua bulan menjelang pelaksanaan ajang olahraga terbesar se-Asia itu. Sementara untuk uji coba akan dilakukan sekitar empat bulan mendatang, April 2018.
"April nanti akan dilakukan uji coba karena kami berharap LRT Sumatera Selatan bisa beroperasi sebelum Asian Games," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Palembang, Sabtu, 28 Oktober 2017 lalu.
Hingga awal Desember 2017, perkembangan pembangunan jalur lintasan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang telah mencapai sekitar 73 persen. Dari 23,4 kilometer jalur, separuhnya sudah dipasangi rel.
Baca: Anggaran LRT Jabodebek Disepakati Rp 29,9 T, Begini Rinciannya
Proyek LRT Palembang digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menggunakan sistem multiyears selama 4 tahun. Pembangunan LRT ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2016 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan.
Total dana yang digelontorkan untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 10,9 triliun. Pemerintah kemudian secara bertahap, membayar utang PT Waskita Karya yang mengerjakan proyek dengan dana talangan. Utang pun ditargetkan akan lunas paling lambat tahun 2020 nanti.
Jalur kereta ringan membentang sepanjang 23,4 kilometer dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring, hingga Depo LRT yang berada di Ogan Permai Indah. Nantinya, akan ada sebanyak 13 stasiun, satu depo dan sembilan gardu listrik dalam untuk melengkapinya.