Ini Penyebab Ekonomi Kaltim Masih Tergantung Pada Harga Batu Bara

Jumat, 8 Desember 2017 19:45 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Samarinda -Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) memprediksi pertumbuhan ekonomi di provinsi itu mencapai 3,5 persen. Angka itu alami peningkatan dari dua tahun sebelumnya dimana ekonomi Kaltim selalu alami kontraksi. Penyebabnya, harga komoditas batu bara yang mengalami peningkatan.

“Sejumlah infrastruktur Kaltim masih dalam proses pembangunan dan belum bisa digunakan. Pengaruh sektor pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi capai 46 persen. Faktor harga masih jadi penentu. Bisa lihat harga komoditas karena korelasi cukup tinggi,” kata Kepala Tim Advisory Ekonomi Dan Keuangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (BI Kaltim), Harry Aginta, di Samarinda, 8 Desember 2017.

Harry menegaskan, secara kuantitas produksi batu bara di Kaltim hampir sama, namun perubahan atau adanya kenaikan harga komoditas itulah yang diakui menjadi meningatknya pertumbuhan ekonomi dibandingkan dua tahun sebelumnya.

“Itu tidak mencerminkan secara riil pertumbuhan ekonomi. Misalnya harga komoditas tetap, ya tetap minus (pertumbuhan ekonominya),” kata Harry.

Baca : Tiga BUMN Gandeng Swasta Kerjasama Hilirisasi Batu Bara

Advertising
Advertising

Sementara, karena infrastruktur masih banyak yang belum rampung, sektor konstruksi hanya menyumbang pengaruh pertumbuhan ekonomi sekitar 0,8 persen.

“Berasal dari pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan pemerintah saat ini. Seperti jalan tol, jembatan (dan Bandara baru Samarinda). Dalam proses pengerjaannya saja sudah memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Harry.

Jika infrastruktur itu rampung, Harry meyakini akan memberikan pengaruh signifikan. Seperti menarik minat daya tarik investor karena akan membuat biaya logistik untuk menjalankan usaha di Kaltim akan lebih murah.

“Mungkin investor yang menunggu masuk Kaltim, masih menunggu infrastruktur siap. Dengan adanya ini (infrastruktur), biaya logistik membangun pabrik akan murah, secara hitungan bisnis masuk. Katakan di Maloy atau KIK. Itu yang membuat daya saing Kaltim membaik. Salah satu faktor yang dilihat, tentu akan lebih tinggi lagi dampaknya,” ungkap Harry.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

30 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

45 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

45 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

54 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

56 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya