Bank Sentral di Berbagai Negara Tak Hanya Pelajari Bitcoin

Rabu, 6 Desember 2017 17:25 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan keberadaan Bitcoin atau mata uang digital lainnya tengah dipelajari oleh sejumlah bank sentral di berbagai negara. Meski demikian, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara tak menutup mata bahwa mata uang jenis baru tersebut memang tengah berkembang.

"Faktanya benar, gak cuma Bitcoin," kata Mirza saat ditemui usai menghadiri diskusi di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Desember 2017. "Saya heran pada nanya Bitcoin, padahal ada yang lain juga."

Baca: Investor Lokal Ini Beberkan Untung Besar dari Bitcoin

Polemik terkait keberadaan Bitcoinmemang masih terus berlanjut. Hal ini terjadi meski BI secara terang-terangan melarang penggunaan mata uang digital sebagai alat pembayaran, namun penggunaannya di masyarakat masih terus berlanjut.

Salah satu portal yang menyediakan salah satu mata uang digital, Bitcoin, adalah bitcoin.co.id. Dikutip dari laman resminya, sebanyak 673.378 tercatat sudah menjadi anggota hingga hari ini.

Advertising
Advertising

Dari pantauan Tempo, nilai tukar untuk satu Bitcoin hari ini mencapai sekitar Rp 185 juta, atau meningkat sekitar Rp 23 juta hanya dalam waktu dua hari. Dalam pantauan terakhir pada Senin, 4 Desember 2017, nilai tukar satu Bitcoin baru di kisaran Rp 162 juta.

Meski nilai Bitcoin mengalami fluktuasi, naik dan turun, namun Mirza mengingatkan bahwa mata uang ini wajib mendapat pengakuan dari otoritas moneter. Masalahnya, satu-satunya alat pembayaran yang sah dan diakui BI di Indonesia, kata Mirza, hanyalah Rupiah.

Meski melarang penggunaanya, Mirza mengatakan pihaknya tetap mempelajari keberadaan mata uang digital di Indonesia, salah satunya Bitcoin. Namun ia meyakini bahwa motif dari para pembuat Bitcoin sangatlah jelas, "agar mereka dipakai sebagai alat pembayaran."

Mirza enggan merinci apa tindakan hukum yang bisa diusahakan oleh BI terkait penggunaan dan peredaran mata uang ini. Untuk saat ini, Ia berharap setiap pelaku bisnis tidak menerima Bitcoin atau mata uang digital lainnya sebagai alat pembayaran. "Alat pembayaran ya rupiah," ujarnya.

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

22 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya