IHSG Menguat Tipis Dipengaruhi Aksi Ambil Untung

Selasa, 5 Desember 2017 20:04 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,04 persen pada level 6.000,47 hari ini, Selasa, 5 Desember 2017. Pagi tadi IHSG dibuka pada level 6.021,08 dan bergerak pada kisaran 5.979,48 hingga 6.026,41.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyebut penutupan IHSG hari ini mengalami penguatan tipis dibandingkan kemarin yang ditutup pada level 5.998,190. Kendati begitu, Reza berpendapat penguatan kemarin lebih signifikan ketimbang hari ini.

“Kalau kita lihat kondisi pasar hari ini memang cenderung mengalami pelemahan dibandingkan kemarin yang sempat menguat secara signifikan,” kata Reza kepada Tempo, Selasa, 5 Desember 2017.

Simak: Pernyataan Menteri Darmin Picu Penguatan IHSG

Reza mengatakan, kondisi ini masih dipengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya, serta lantaran kondisi pasar saham Asia yang cenderung mengalami pelemahan. “Akhirnya pasar memanfaatkan sentimen tersebut untuk profit taking di hari ini,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Reza memaparkan, sentimen pasar cenderung masih sama dengan yang terjadi pekan sebelumnya. Faktor eksternal antara lain dipengaruhi oleh kondisi global seperti rencana pengesahan program reformasi perpajakan Amerika yang belum mencapai kesepakatan. Adapun sentimen dalam negeri, kata Reza, sebenarnya turut terbantu dengan angka inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik kemarin. BPS mengumumkan tingkat inflasi pada bulan November sebesar 0,20 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,01 persen (month to month).

“Biasanya adanya kenaikan inflasi direspon negatif, tapi ini walaupun inflasi naik, impact ke pasar tidak terlalu negatif,” kata Reza.

Reza mengatakan, sektor perbankan masih mendominasi penguatan pasar saham hari ini. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mengalami penguatan sebesar 2,74 persen dari penutupan IHSG kemarin.

Adapun yang cenderung mengalami pelemahan, kata Reza, yakni sektor konstruksi misalnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Saham Waskita mengalami pelemahan sebesar 6,25 persen pada penutupan IHSG hari ini.

Reza berpendapat pelemahan saham Waskita sebenarnya tidak bersifat fundamental. Pelemahan itu, menurut dia, dipengaruhi sentimen negatif akibat peristiwa kasuistik. “Terkait dengan penutupan salah satu tol mereka (tol Pasuruan-Probolinggo), itu yang akhirnya yang membuat pasar merespons negatif untuk melakukan aksi jual,” ujarnya.

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

23 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya