Investor Lokal Ini Beberkan Untung Besar dari Bitcoin

Selasa, 5 Desember 2017 06:30 WIB

Bitcoin (virtual currency) coins. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis mata uang virtual, Bitcoin, tengah menjadi pembicaraan saat ini, tak terkecuali di Indonesia. Meski Bank Indonesia (BI) melarang penggunaanya oleh penyedia jasa sistem pembayaran, namun ternyata, Bitcoin tetap digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai salah satu pilihan investasi.

Salah seorang pengguna Bitcoin yang enggan disebutkan namanya, 33 tahun, menuturkan pengalamannya selama tiga bulan menggunakan uang virtual tersebut. “Saya kenal dan menggunakan bitcoin, sekitar Juni atau Juli 2017,” ujar laki-laki yang bekeja sebagai karyawan swasta ini, saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.

Simak: BI Sebut Transaksi Menggunakan Bitcoin Berisiko Tinggi

Ia mengaku bergabung dengan salah satu startup lokal yang bergerak di ranah bitcoin yaitu bitcoin.co.id. Setelah mendaftar dan membuat akun pribadi di situs tersebut, Ia kemudian menyetorkan uang dalam bentuk rupiah sebagai deposit. Uang inilah yang kemudian ditukarkan dengan Bitcoin.

Meski harga terakhir satu Bitcoin hari ini berada di kisaran Rp 161 juta, namun pengguna tidak harus membeli sebanyak nilai tersebut. “Saya hanya membeli Bitcoin sekitar Rp 1,4 juta saja di awal, jadi dapatnya hanya 0,000 sekian Bitcoin, saat itu harganya juga masih sekitar Rp 36 juta untuk satu Bitcoin,” ujarnya. Namun, hanya selang tiga hari sejak pembelian pertama, ia menuturkan nilai Bitcoin langsung meningkatkan sekitar Rp 4 juta.

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, Ia mengaku telah mengeluarkan duit untuk pembelian Bitcoin hingga Rp 40 juta. Sempat beberapa kali merugi akibat harga Bitcoin jatuh, namun ia mengaku secara keseluruhan telah meraup keuntungan yang lumayan besar dari investasi ini. Kenaikan nilai Bitcoin yang terjadi setiap saat pun, menurut dia, bisa langsung ditarik dalam bentuk uang tunai setiap saat.

Penggunaan Bitcoin di Indonesia saat ini memang masih menuai kontroversi. BI sebagai satu-satunya regulator mata uang di Indonesia, sudah menyatakan sikap tegas terhadap Bitcoin sejak dua tahun lalu. “Bitcoin bukan alat pembayaran yang sah,” kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas di pertengah November 2015.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun juga menyatakan sikap senada. Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing mengimbau masyarakat untuk tidak ikut terlibat dalam pembelian mata uang virtual seperti Bitcoin. Menurut dia, penjualan Bitcoin sebagai investasi berpotensi merugikan masyarakat. “Karena kerap menawarkan investasi Bitcoin hasil imbal balik yang tidak masuk akal,” ujarnya.

Ia mengakui keberadaan Bitcoin masih menjadi perdebatan. “Orang-orang heran, gak ada barang fisiknya, tapi kenapa bisa sampai jadi nilainya mencapai Rp 161 juta ?” Namun menurut dia, harga Bitcoin terus naik karena jumlahnya yang terbatas, namun permintaan dari masyarakat terus meningkat. Ia pun juga tak ragu menjadikan Bitcoin sebagai investasi jangka panjang, melihat pergerakan harga yang terus meningkat setiap saat.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

23 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya