Tertarik Coba Bitcoin, Simak Dulu Pengalaman Investor Lokal Ini

Selasa, 5 Desember 2017 07:02 WIB

Ilustrasi Bitcoin. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai Bitcoin yang sempat anjlok hingga ke level Rp 121 juta pada 1 Desember 2017 lalu, tapi ternyata tak berlangsung lama. Hari Ini, Senin, 4 Desember 2017, nilainya terus merangkak naik hingga mencapai level Rp 162 juta per koin.

Salah seorang pengguna Bitcoin yang enggan disebutkan namanya, 33 tahun, menuturkan bahwa anjloknya nilai mata uang virtual tersebut bukan kali ini saja terjadi. “Mulai dari awal ada, sejak 2010, juga sudah penah jatuh (nilainya),” kata laki-laki yang bekeja sebagai karyawan swasta ini, saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.

Simak: BI Sebut Transaksi Menggunakan Bitcoin Berisiko Tinggi

Sebelumnya, Bursa Bitstamp yang berbasis di Luksemburg mencatat penurunan nilai Bitcoin hanya dalam waktu satu malam. Nilai Bitcoin turun hingga Rp 33 juta per Koin, dari Rp 154 juta menjadi Rp 121 juta. Sejumlah pengamat pasar menganggap penurunan ini untuk meredam pertukaran Bitcoin dan lonjakan harga yang sangat tinggi akhir-akhir ini.

Lebih lanjut, pengguna Bitcoin yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat ini mengatakan penurunan yang lebih tajam, justru terjadi sekitar November 2017. Saat itu, nilai Bitcoin jatuh turun dari nilai Rp 98 juta menjadi Rp 60 juta per koin. “Tapi ternyata seminggu kemudian naik jadi Rp 100 juta lebih,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Namun sebagai pengguna, ia mengaku tidak mempermasalahkan penurunan tersebut. Menurut dia, jatuhnya nilai Bitcoin beberapa hari yang lalu hanya bertujuan untuk menguji seberapa kuat nilainya akan kembali naik. Orang-orang yang sudah mengetahui Bitcoin, ujarnya, pasti sudah terbiasa dengan volatilitas pergerakan nilai ini.

Anjloknya nilai Bitcoin, menurut dia, juga terjadi karena adanya sejumlah pemberitaan yang tidak benar mengenai Bitcoin. Namun banyak pemberitaan selama ini, ujarnya, yang ternyata tidak benar. Alhasil, ketika isu tersebut tidak terbukti, orang-orang pun akan kembali membeli Bitcoin.

Meski telah digunakan oleh masyarakat, keberadaan Bitcoin memang masih menuai polemik. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eny V. Panggabean mengatakan alat pembayaran yang berlaku secara sah di Indonesia hanya rupiah. "Selain itu tidak sah," kata dia di Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis, 9 November 2017.

Tak hanya itu, Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing pun mengimbau masyarakat untuk tidak ikut terlibat dalam pembelian mata uang virtual seperti Bitcoin. Menurut dia, penjualan Bitcoin sebagai investasi berpotensi merugikan masyarakat. “Karena kerap menawarkan hasil imbal balik yang tidak masuk akal,” tuturnya.

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

10 menit lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

8 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

10 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

19 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

20 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya