Cuaca Ekstrim Hingga Maret 2018, Ini Antisipasi Kementerian PUPR

Jumat, 1 Desember 2017 07:55 WIB

Pengendara motor menerjang banjir yang melanda wilayah Bayat Klaten, Jawa Tengah, 28 November 2017. Akibat intensitas curah hujan tinggi dampak dari cuaca ekstrem Siklon Cempaka yang melanda kawasan pulau Jawa tersebut menyebabkan sejumlah titik wilayah Cawas dan Bayat, Kabupaten Klaten terendam banjir. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menyiapkan personil yang bersiaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrim hingga Maret 2018. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan telah menyiapkan personil di 34 balai besar wilayah sungai (BBWS) di seluruh Indonesia.

"Tim telah melakukan persiapan untuk menghadapi banjir. Setiap hari ada yang piket di seluruh balai," kata Imam di Jakarta, Kamis, 30 November 2017.

Baca: Kementerian PUPR Kekurangan Rp 431 T untuk Bangun Infrastruktur

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kata Imam, cuaca ekstrim diperkirakan akan terjadi dari Oktober 2017 sampai Maret 2018. Untuk itu, petugas yang ada di BBWS rutin melakukan penelusuran sungai dengan prioritas pada ruas sungai perkotaan dan lahan irigasi untuk mengetahui kondisi fisiknya.

Sebagai contoh, kata dia, di DKI Jakarta petugas dari BBWS Ciliwung dan Cisadane telah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mulai dari alat berat sampai bahan untuk mengantisipasi datangnya banjir. "Kami siapkan bronjong, geobag dan lainnya, untuk mengantisipasi banjir," ucap Imam.

Advertising
Advertising

Selain itu, menurut Imam, Kementerian PUPR juga telah membuat sistem peringatan dini di BBWS yang ada di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta, kata dia, sistem peringatan dini ada di kawasan Katulampa, Kabupaten Bogor. Dari sana, kata diam akan terlihat berapa ketinggian air, yang berpotensi mendatangkan banjir di Jakarta. "Air dari Katulampa akan tiba di Jakarta sekitar 7-8 jam. Itu yang kami persiapkan untuk menghadapi datangnya banjir," ujarnya,

Selain itu, untuk kejadian banjir yang terjadi di sejumlah wilayah seperti di kawasan Pacitan, Gunung Kidul dan Kulonprogo, memang disebabkan karena cuaca yang ekstrim. Hujan di kawasan tersebut, mencapai 380 milimeter. "Padahal curah hujan 100 milimeter saja juga sudah besar," ucap Imam.

Menurut Imam, cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir besar bukan kendali manusia. Sehingga banjir besar yang terjadi sulit untuk dicegah. Namun, sejauh ini PUPR telah beruapaya untuk melakukan pengecekan terhadap sungai di seluruh Indonesia yang panjangnya mencapai 24.802,64 km. "Mana yang kritis dan yang harus diperbaiki sudah kami lihat satu-satu."

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran untuk penanganan darurat bencana mencapai Rp 300 juta di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun ini. "Setiap tahun memang dianggarkan Rp 300 juta di bidang Ditjen SDA," ucap Imam.

Berita terkait

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

5 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Sebut IKN Siap Gelar Upacara HUT Ke-79 RI, Sejauh Mana Kesiapannya?

16 hari lalu

Satgas Sebut IKN Siap Gelar Upacara HUT Ke-79 RI, Sejauh Mana Kesiapannya?

Kementerian PUPR mempercepat pembangunan Bandara Naratetama di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

30 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

BPJT Imbau Pemudik Singgah di Rest Area Maksimal 30 Menit

30 hari lalu

BPJT Imbau Pemudik Singgah di Rest Area Maksimal 30 Menit

BPJT mengimbau pemudik singgah di rest area maksimal 30 menit.

Baca Selengkapnya

Otorita Sebut Ada Bandung Bondowoso yang Bangun IKN dengan Shift 24 Jam

40 hari lalu

Otorita Sebut Ada Bandung Bondowoso yang Bangun IKN dengan Shift 24 Jam

Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Jaka Santos berseloroh tentang pembangunan IKN yang dikebut Kementerian PUPR.

Baca Selengkapnya

Gedung Ramah Lingkungan untuk ASN di Ibu Kota Nusantara

2 Maret 2024

Gedung Ramah Lingkungan untuk ASN di Ibu Kota Nusantara

Kementerian PUPR siapkan bangunan hijau dan cerdas di Ibu Kota Nusantara. Pemerintah siapkan 47 tower hijau yang diperu

Baca Selengkapnya

Rekayasa Cuaca untuk Penanganan Banjir Demak, BNPB: 18 Ton Garam Disebar Selama Enam Hari

22 Februari 2024

Rekayasa Cuaca untuk Penanganan Banjir Demak, BNPB: 18 Ton Garam Disebar Selama Enam Hari

Antisipasi banjir di Kabupaten Demak membuahkan hasil, terutama dengan rekayasa cuaca selama enam hari. Tanggul bisa ditambal.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Tak Sarankan Pembangunan TPA Open Dumping

21 Februari 2024

Kementerian PUPR Tak Sarankan Pembangunan TPA Open Dumping

Kementerian PUPR tidak menyarankan pembangunan TPA open dumping karena mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Nilai Investasi di IKN Capai Rp 47,5 Triliun per Januari 2024

27 Januari 2024

Nilai Investasi di IKN Capai Rp 47,5 Triliun per Januari 2024

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menargetkan investasi yang masuk ke IKN mencapai Rp 100 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya