Holding Perbankan, Bos OJK: Agar Lebih Efisien

Reporter

Tempo.co

Editor

Martha Warta

Jumat, 24 November 2017 11:05 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kanan) berjabat tangan dengan pejabat lama Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, saat serah terima jabatan Dewan Komisioner OJK di Gedung Soemitro OJK, Jakarta, 20 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan usaha holding perbankan yang kini tengah digodok prosesnya oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat mendorong sinergi kinerja di antara bank-bank Himpunan Bank Negara (Himbara).

"Dan tentunya sinergi perbankan dengan semua anak perusahaan holding lebih efisien," kata Wimboh di lapangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, 23 November 2017.

Wimboh mengatakan, dengan adanya sinergi tersebut, diharapkan bank-bank negara yang tergabung dalam holding perbankan dapat menjadi lebih kompetitif. Dengan begitu, kata dia, bank-bank tersebut dapat menawarkan harga dan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya dengan sistem yang terintegrasi. "Itulah spirit holding.".

Tentang regulasinya, Wimboh menambahkan, terdapat Peraturan Bank Indonesia Tahun 2010 yang mengatur keberadaan virtual holding untuk industri perbankan. Dia menyebut, dengan keberadaan virtual holding tersebut, proses holding dapat berlangsung di lapangan tanpa harus melalui lamanya proses legalitas holding.

Baca: Bos OJK Main Gaple, Tanggapannya: Kalah Menang Tak Masalah

Wimboh berujar, dalam proses operasionalnya di lapangan, perusahaan-perusahaan di holding perbankan akan diarahkan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan lain agar beberapa perusahaan yang tergabung dalam holding tersebut dapat tetap membangun sinergi yang kompetitif dan terintegrasi.

Sebelumnya, Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan proses holding perbankan kini tengah berjalan. Dia optimistis holding perbankan dapat terealisasi pada kuartal pertama 2018.

"Untuk itu, kami sedang berkomunikasi intensif dengan OJK dan Kementerian Keuangan. Kami juga sudah (mengurus) administrasi ke BI juga, dan responsnya bagus," kata Gatot di kantor Kementerian BUMN, Senin, 20 November 2017. "Tinggal nanti kita cari tahu mitigasi risiko yang kemungkinan terjadi apabila ada holding perbankan."

Gatot mengungkapkan, PT Danareksa yang nantinya ditunjuk sebagai perusahaan induk dari holding perbankan akan membawahkan bank-bank Himbara dan beberapa perusahaan jasa keuangan lain sebagai anak perusahaannya.

Dia menyebut bank dan perusahaan jasa keuangan tersebut terdiri atas PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

ERLANGGA DEWANTO | MWS

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

9 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

18 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

18 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

21 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

32 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

34 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

34 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

36 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya