Sentimen Positif Diprediksi Bakal Dorong Penguatan Rupiah
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 23 November 2017 10:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan nilai tukar rupiah akan melanjutkan penguatan hari ini. Hal tersebut menurut Reza seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri maupun luar.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada support Rp 13.538 dan resisten Rp 13.496 per dolar AS," kata Reza, Kamis 23 November 2017.
Baca: Kenapa Kurs Rupiah di Akhir Pekan Ini Agak Menguat?
Reza menilai dari luar negeri sentimen positif dapat diserap terutama dengan kembali melemahnya laju dolar Amerika Serikat. Meski demikian, kenaikan yang terjadi masih harus kembali diuji untuk menentukan pergerakan selanjutnya.
"Tetap cermati berbagai sentimen yang ada di mana dapat berimbas pada melemahnya kembali rupiah," ujar Reza. Situs Resmi Bank Indonesia kurs tengah rupiah terhadap dolar AS tercatat berada pada Rp 13.523 per dolar AS pada Rabu, 22 November 2017.
Sebelumnya masih melemahnya laju dolar AS sesuai dengan perkiraan memberikan kesempatan pada rupiah untuk kembali berbalik menguat. Minimnya petunjuk baru dari pejabat The Federal Reserve System(The Fed) membuat dolar AS yang diperdagangkan cenderung bergerak netral.
Reza melihat pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk mengurangi bobot pada dolar AS dan menambah bobot di mata uang lainnya. Terutama pada EUR yang masih bergerak positif dengan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi yang solid dari Zona Eropa dibandingkan masalah internal politik di Jerman.
Dari dalam negeri, menurut Reza, kurs rupiah mendapat imbas positif dari penuturan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Ada dua faktor yang menjadi pembeda dalam mesin pertumbuhan ekonomi triwulan III 2017 yaitu investasi dan ekspor," tuturnya.
Menurut Reza, Sri Mulyani menyampaikan pada triwulan III 2017, investasi mampu tumbuh sebesar 7,1 persen. Sedangkan ekspor mampu tumbuh 17,3 persen. Bagi pemerintah, dua fenomena ini cukup positif dan sangat signifikan dibanding track record pada kuartal sebelumnya dibanding tiga tahun terakhir yang sebelumnya negatif.