Bank-Bank Mari Salurkan Kredit

Reporter

Editor

Kamis, 14 Agustus 2003 17:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kata BI, indikator makro ekonomi, kinerja perbankan tahun lalu juga oke. Jadi tunggu apa lagi ? Bank Indonesia dan Pemerintah menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi perbankan menyalurkan kredit. Langkah ini diambil menyusul semakin membaiknya kondisi ekonomi makro dan industri perbankan Indonesia, khususnya selama triwulan pertama tahun 2003. Menurut BI dan pemerintah, terkendalinya angka inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, dan penurunan secara bertahap suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan faktor-faktor pendukung untuk memulihkan fungsi intermediasi perbankan nasional. Selain itu, juga terdapat kesamaan pandangan antara bank sentral dan pemerintah yang lain. Mereka sepakat kebijakan moneter terkendali dan konservatif yang ditempuh BI telah memberikan iklim kondusif bagi perbankan untuk kembali menyalurkan kredit. Pernyataan bersama ini tertuang dalam kesimpulan Rapat Koordinasi antara bank sentral dan pemerintah, hari ini, di gedung BI Jakarta. Hadir dalam rapat itu, yaitu Deputi Gubernur Senior BI Anwar Nasution, Menko Perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro-jakti dan Menteri Negara Koperasi dan UKM Ali Marwan Hanan. Perbankan nasional perlu diberi semangat untuk segera mengambil langkah nyata guna meningkatkan fungsi intermediasinya, kata Dorojatun dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Tempo News Room, Selasa (15/4). Anwar mengakui situasi politik belakangan ini dapat memberikan dampak kurang menguntungkan bagi perekonomian nasional. Tapi, kata dia, melalui koordinasi fiskal dan moneter yang disiplin, terkendali dan konservatif, kinerja perekonomian diharapkan tetap membaik. Sehingga dapat menopang pencapaian target pertumbuhan ekonomi, ujar dia. Juga lanjutnya, dapat mendukung penguatan cadangan devisa Indonesia. Termasuk, penurunan suku bunga bunga secara bertahap, terkendalinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan inflasi. Dorodjatun menghimbau para pelaku ekonomi dan masyarakat diminta bersikap tenang dan tidak berlebihan dalam menyingkapi perkembangan global. ia menjanjikan pemerintah dan bank sentral akan terus melakukan koordinasi kebijakan dalam mengantisipasi berbagai dampak situasi global. Data BI menunjukkan perkembangan kinerja perbankan tahun 2002 mengalami cukup banyak kemajuan. Hal ini ditandai, antara lain dari sisi aset, penghimpunan dana pihak ketiga, kredit, dan permodalan. Perkembangan pendapatan bunga kredit menunjukkan peningkatan. Bahkan, telah menjadi sumber pendapatan utama bagi perbankan selain obligasi pemerintah. Sedangkan, penyaluran kredit perbankan kepada UKM juga merupakan hal yang mendapat sorotan khusus. Pada tahun 2003, perbankan nasional merencanakan akan mengalokasikan kredit sebesar Rp 42 triliun untuk UKM. Terkait dengan rencana ini, dalam rapat tadi menyoroti mengenai akses berbagai pengusaha UKM untuk mendapatkan kredit perbankan. Juga dibahas mengenai mulai membaiknya daya serap sektor usaha kecil menengah terhadap kredit dimaksud. (kurniawan - TNR)

Berita terkait

Kaesang Tak Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Bekasi ke PKB

3 menit lalu

Kaesang Tak Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Bekasi ke PKB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep, dipastikan batal maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024. Hal itu lantaran hingga kini Kaesang tak kunjung mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon wali kota Bekasi ke PKB.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

4 menit lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 menit lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

6 menit lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Netflix akan Menayangkan Drakor The 8 Show, Ini Sinopsisnya

8 menit lalu

Netflix akan Menayangkan Drakor The 8 Show, Ini Sinopsisnya

Netflix akan meluncurkan serial atau drama Korea (drakor) The 8 Show yang dijadwalkan rilis pada Jumat, 17 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Acolyte Rilis Teaser Terbaru, Lee Jung Jae sebagai Jedi Master

15 menit lalu

Star Wars: The Acolyte Rilis Teaser Terbaru, Lee Jung Jae sebagai Jedi Master

Lee Jung Jae menerima pelatihan aksi saat syuting di Inggris dalam rangka memainkan perannya di serial Star Wars: The Acolyte.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

15 menit lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

16 menit lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

21 menit lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

22 menit lalu

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membantah rencana revisi UU Kementerian Negara dilakukan untuk mengakomodasi presiden terpilih Prabowo Subianto menambah jumlah menteri. "Sebenarnya begini, kalau ada revisi UU Kementerian, bukan untuk mengakomodasi jumlah menteri dalam jumlah tertentu," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya