Ilham Habibie: Donasi Pesawat R80 Bukan untuk Pembuatan Pesawat

Rabu, 22 November 2017 20:38 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memperoleh jaket bomber pesawat R80 dari mantan Presiden BJ Habibie di Patra Kuningan, Rabu, 25 Oktober 2017. Tempo/Zara

TEMPO.CO, Jakarta -Patungan besar-besar alias crowdfunding untuk pengembangan purwarupa pesawat R80 karya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie sudah mencapai angka Rp 6,181 miliar saat dipantau Tempo pada pukul 17.00 WIB, Rabu, 22 November 2017. Dana yang didapat dari 15870 orang donatur itu terkumpul di situs crowdfunding, Kitabisa.com/pesawat80, yang bekerjasama dengan PT Regio Aviasi Industri (RAI).

Komisaris RAI, Ilham Habibie, mengakui bahwa donasi itu menunjukkan dukungan positif masyarakat terhadap proyek tersebut. Namun, dia memastikan dana yang terkumpul bukan serta merta untuk investasi pembangunan pesawat tersebut

"Itu lebih ke (persoalan) dukungan, kita tak pernah bermaksud mendanai melalui crowdfunding, itu donasi. Di Indonesia donasi bukan untuk investasi, tak diizinkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Ilham di sela kegiatan Indonesia Economic Forum (IEF), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu.

Pembangunan pesawat, menurut dia, tak didanai secara finansial oleh investor. "Yang ada itu risk dan revenue sharing (sharing risiko dan pendapatan). Jadi saya punya barang, orang lain nimbrung membuat, ongkos dia tanggung sendiri dan dia dapat uangnya balik melalui penjualan."

Putra B.J. Habibie itu mengatakan pihaknya tak terikat secara legal pada para donatur R80. Dia pun belum menjelaskan secara rinci rencana penggunaan hasil donasi tersebut. "Tak ada pertanggungjawaban secara legal, tapi tentu kita akan menceritakan (penggunaan dana yang terkumpul), tapi mereka (donatur) tak jadi pemegang saham. Bukan salah kita, memang tak bisa di Indonesia," ujarnya.

Advertising
Advertising

Proyek yang dikembangkan melalui crowdfunding, menurut dia nyaris nihil. "Di dunia ini proyek yang bs pakai crowdfunding paling (yang kebutuhannya) US$ 50-60 juta, tapi mana ada untuk yang US$ 1,5 miliar. Investor (pembuatan pesawat) itu dalam bentuk industri partner yang sebagai risk and revenue sharing partner."

Total biaya pembuatan purwarupa pesawat R80 diketahui mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Adapun keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai US$ 1,5 miliar atau lebih Rp 20 triliun.

Ilham mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah produsen yang mumpuni. Namun, dia menolak membeberkan perusahaan mana saja yang diajak mengembangkan R80.

"Kami berbicara dengan banyak perusahaan yang sudah punya kemampuan, yang sedang cari proyek dan pasar. Yang mau ikut ada tapi saya tak bisa sampaikan," ujarnya.

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

43 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

49 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

56 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

56 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

56 hari lalu

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya