3 Hal Ini Jadi Tantangan Utama OJK

Rabu, 22 November 2017 16:28 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 2017-2022 Wimboh Santoso (kiri) mendapat ucapan selamat usai dilantik di Mahkamah Agung, Jakarta, 20 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan sejumlah tantangan utama bagi regulator sektor jasa keuangan ke depan. Beberapa tantangan tersebut terkait dengan pendanaan proyek infrastruktur pemerintah, perkembangan teknologi finansial (fintech), dan peningkatan inklusi keuangan masyarakat.

"Angka enam di tahun perjalanan OJK tidak akan ada artinya bila kita tidak bisa mengisi tahun-tahun yang kita lewati dengan kontribusi positif bagi lembaga dan negara ini," kata Wimboh di upacara hari jadi ke-6 OJK, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2017.

Baca: OJK Targetkan Aturan Fintech Rampung Maret 2018

Mengenai infrastruktur, Wimboh mengatakan, OJK akan terus mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan untuk memfasilitasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. OJK akan berusaha menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan.

Wimboh menilai, untuk pembiayaan infrastruktur, instrumen pasar modal cukup dapat diandalkan. Saat ini sudah ada beberapa instrumen pasar modal yang dinilai sudah cukup baik, seperti sekuritisasi piutang dan sekuritisasi aset. “Kami harapkan ke depan instrumen pendanaan jangka panjang juga dapat muncul,” ucapnya.

Tantangan lain yang harus dihadapi OJK adalah perkembangan fintech. Menurut Wimboh, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berpengaruh ke sektor jasa keuangan sudah tidak dapat dibendung lagi.

Karena itu, Wimboh mengatakan, OJK harus mampu mendorong perkembangan fintech, sekaligus tetap memperhatikan aspek keamanan dan perlindungan konsumen. "Kami harus mampu menjaga keseimbangan antara menjaga tumbuh kembang fintech dan aspek keamanan.”

Selain itu, menurut Wimboh, tantangan sektor jasa keuangan adalah peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Wimboh mengatakan peningkatan inklusi keuangan masyarakat tengah menjadi salah satu fokus kerja di OJK.

OJK menargetkan inklusi keuangan pada 2019 mencapai 75 persen. Wimboh mengklaim saat ini tingkat inklusi keuangan masyarakat sudah mencapai 60 persen. “Kami berharap dapat terus meningkatkan akses masyarakat kecil ke sektor keuangan formal,” ujarnya.

OJK

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

3 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

3 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

5 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

5 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

7 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

7 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

10 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

10 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

10 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya