Ketua Himbara: Penurunan Bunga Kredit Butuh Waktu
Reporter
Alfan Hilmi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 20 November 2017 17:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Maryono menyebutkan penurunan suku bunga kredit membutuhkan waktu. Jika saat ini terlihat suku bunga kredit turun sangat lambat, menurut dia, hal itu semata-mata karena sikap kehati-hatian perbankan.
“Sebetulnya sudah menurun, hanya bertahap. Ada syarat kehati-hatian sehingga tidak harus langsung kita turunkan,” kata Maryono di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin, 20 November 2017.
Maryono mengatakan sulitnya suku bunga kredit turun juga disebabkan oleh suku bunga dana yang belum mengalami penurunan. “Misalnya BI rate 4,25 persen atau 6,25 persen, bukan berarti suku bunga dana juga mengikuti 6,23 persen,” tuturnya.
Meskipun begitu, dia berharap, suku bunga kredit menurun pada 2018. Ia mengatakan sekarang suku bunga kredit Bank Himbara rata-rata sudah di bawah 10 persen. "Semoga di tahun depan ini sudah menurun, karena dana pihak ketiga, BI rate, juga sudah mulai menurun."
Sementara itu, Managing Director Distributions PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Hery Gunardi mengatakan penurunan suku bunga kredit dipicu menurunnya cost of fund. Namun, menurut dia, penurunan bunga itu membutuhkan proses dan tidak terjadi secara langsung. “Suku bunga dana sendiri terdiri atas tabungan, giro, dan deposito. Deposito sendiri kan ada tenornya, jadi tidak langsung diikuti dengan penurunan," katanya.
Hery menambahkan, menurunnya suku bunga acuan dan suku bunga dana juga tidak serta-merta berimbas pada penurunan suku bunga kredit. “Menunggu impact dari penurunan cost of fund.”
Penurunan suku bunga kredit Bank Mandiri untuk corporate banking, kata Hery, sudah di bawah 10 persen, bahkan ada yang 8,5 persen. Sedangkan untuk kredit konsumsi (KPR) sebesar 5,99 persen. “Itu cukup dalam," tuturnya.