Cara Mengajari Anak Berinvestasi Aset Sejak Remaja

Minggu, 19 November 2017 19:18 WIB

Sejumlah anak menunjukan celengan dalam kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia dengan tema "cerdas finansial sejak dini" di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02/04 Pagi, Condet, Jakarta, 10 November 2015. Acara tersebut merupakan rangkaian acara program pendidikan keuangan. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Berinvestasi adalah langkah mempersiapkan pondasi keuangan masa depan. Perencana Keuangan dari Finansia Consulting mengatakan investasi dapat dilakukan sedini mungkin ketika telah memiliki uang yang bisa dikelola sendiri, misalnya saat menempuh bangku Sekolah Menengah Atas.

"Karena mereka sudah dipercayakan uang oleh orang tuanya, jadi semestinya bisa," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 15 November 2017.

Menurut dia, orang tua sudah bisa mulai mengenalkan anak ke dunia aset investasi tatkala anak telah beranjak dewasa, yaitu saat mulai menempuh SMA. Selain karena sudah bisa memiliki buku tabungan, pada saat SMA biasanya anak telah dipercaya memegang uang jajan berkala, misalnya mingguan atau bulanan.

Eko berujar orang tua bisa mengenalkan beberapa produk investasi jangka panjang misalnya reksadana, saham, ataupun tabungan logam mulia. "Mungkin SMA sudah bisa mengerti, itu produk-produk keuangan sektor aset."

Untuk bisa memulai berinvestasi, Eko berujar anak-anak SMA bisa mulai menyisihkan uang jajannya, misalnya sebesar 40 persen sampai 50 persen. "Karena kan enggak terlalu banyak pengeluaran besar. Kalau yang besar kan mereka pasti minta lagi ke orangtuanya," kata dia.

Advertising
Advertising

Saat itu, peran orang tua adalah dengan sengaja mengatur pemberian uang jajan sembari membiasakan anak agar menyisihkan uang jajannya untuk berinvestasi.

Eko berujar upaya itu bakal lebih mudah apabila orang tua telah membiasakan anaknya menyisihkan sebagian uangnya sejak kecil atau pertama kali mengenal uang. Apabila telah menjadi kebiasaan, dia yakin pembiasaan kegiatan investasi itu bakal berjalan dengan sendirinya.

Apabila memang uang yang diberi itu belum cukup untuk membeli produk investasi, orangtua bisa menyiapkan terlebih dahulu wadah khusus tempat sang anak bisa menyisihkan uangnya sebelum ia pergi ke sekolah. "Jadi dia harus masukkan ke sana setiap hari," ujarnya. Baru nanti secara berkala, wadah itu bisa dibuka dan uangnya disalurkan untuk membeli aset.

Untuk pengawasannya, orangtua bisa mengecek berkala tabungan anak, baik yang berupa tabungan fisik maupun saldo tabungan, dan mengajak diskusi anak mengenai tabungannya. Untuk mengawasi aset yang dimiliki anak saat pertama kali mulai, orangtua bisa memantau dan menanyakan kepada anak apakah nilai asetnya, baik reksadana maupun saham, naik atau tidak. "Yang pasti langsung ditanyakan ke anaknya saja. Ini kan masalah kepercayaan ya."

Berita terkait

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

16 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

19 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

19 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

21 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

21 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya