Menteri Basuki Minta Pembangunan Tol Manado-Bitung Dikebut
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Rabu, 15 November 2017 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan pihak kontraktor agar pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km dikebut dengan menambah peralatan dan tenaga kerja, serta memaksimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah dibebaskan yang telah mencapai 75,86 persen.
Menurut Basuki, konstruksi ruas tol ini dapat selesai lebih cepat mengingat kondisi tanahnya tidak membutuhkan penanganan khusus seperti pada beberapa ruas tol di Trans Sumatera dan Trans Jawa.
Tol Manado-Bitung merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan konektivitas sehingga akan menurunkan biaya logistik. Tol ini ditargetkan beroperasi pada 2019.
Kehadiran Tol Manado-Bitung yang menghubungkan Kota Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung sudah sangat ditunggu masyarakat karena lalu lintas di jalan arteri nasional kerap terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lalu lintas.
Baca: Pembebasan Lahan Tol Manado-Bitung, Ini Alasan Warga Usir Petugas
Kemacetan mengakibatkan waktu tempuh meningkat tajam, terutama pada jam sibuk. Bila beberapa tahun sebelumnya waktu tempuh Manado-Bitung dan sebaliknya sekitar 45 menit, saat ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.
"Kehadiran Tol Manado-Bitung meningkatkan kelancaran akses Pelabuhan Internasional Bitung sebagai salah satu pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur. Hal ini akan mempersingkat lalu lintas barang dan jasa yang sebelumnya harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ini juga akan mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung,” kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan Tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara, Selasa, 14 November 2017, sebagaimana siaran pers PUPR, Rabu, 15 November 2017.
Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dimana dari 39 km, Seksi 1 sepanjang 14 km Manado-Sukur-Airmadidi dikerjakan melalui APBN dan pinjaman Pemerintah Cina, dan Seksi 2 sepanjang 25 km Airmadidi-Bitung yang hak konsesinya dimiliki oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT. Jasa Marga Manado Bitung dengan biaya investasi mencapai Rp 5,12 triliun.