Dorong Ekonomi Digital, Kalla: Semua Regulasi Harus Diperbaiki

Selasa, 14 November 2017 17:23 WIB

Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla berbicara di muka Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, 21 September 2017. Dalam kesempatan ini pula, Kalla menyatakan dukungan Indonesia untuk reformasi PBB. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut transisi perekonomian Indonesia ke ekonomi digital memiliki konsekuensi tersendiri. Salah satunya regulasi yang mendukung ekonomi digital tersebut. "Itu otomatis. Semua hal (termasuk regulasi) harus diperbaiki, harus direvisi," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 14 November 2017.

Kalla mencontohkan aturan yang bisa mendukung ekonomi digital adalah regulasi perpajakan. Ia menyinggung regulasi yang mengatur pajak pertambahan nilai (PPN) pada waktu membeli barang menjadi pajak ketika mentransfer barang dalam e-commerce.

Baca: Ekonomi Digital Bakal Berperan Besar dalam Pertumbuhan 2018

Kementerian Keuangan pernah menyebutkan tengah berencana menerapkan pajak bisnis online di akhir 2017. Namun regulasi itu tidak difokuskan pada pengenaan pajak dan tarif baru kepada pelaku e-commerce, tapi difokuskan pada tata cara pemungutan atau pemotongan pajak penghasilan (PPh) dan PPN demi penerimaan negara.

Ihwal ekonomi digital ini, tak sedikit pihak yang beranggapan hal tersebut bakal membawa dampak positif ke pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018. Hal itu dilihat dari terus tumbuhnya e-commmerce di Indonesia dan prediksi bahwa industri itu akan menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 10 persen pada 2020.

Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) mencatat pada 2016 ada 24,74 juta orang Indonesia membeli produk secara online dengan jumlah total transaksi US$ 5,6 juta. Bahkan angka itu diprediksi menguat tahun ini.

Meski demikian, ada juga beberapa pihak yang beranggapan transisi ke ekonomi digital akan membawa sejumlah dampak buruk ke Indonesia. Beberapa dampak yang ditakuti adalah mulai ditinggalkannya retail-retail di mal, kantor-kantor yang memulai menutup cabang, hingga berkurangnya lapangan pekerjaan karena toko mulai digantikan dengan layanan e-commerce.

Namun Kalla mengatakan transisi ke ekonomi digital adalah sesuatu yang tak terhindarkan karena sudah menjadi tren dan suatu keniscayaan. Karena itu, ia berharap pengusaha dan unsur pemerintah tidak menyalahkan tren tersebut, tapi mencoba menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dan aturan yang dibuat.

Lagi pula, kata Kalla, transisi digital ekonomi juga terbukti membawa sejumlah dampak positif sejauh ini. Misalnya dalam hal lapangan pekerjaan.

Kalla menyebutkan, walau e-commerce mengurangi jumlah tokoh yang dijaga orang, usaha itu juga menambah jumlah orang yang harus mengantarkan barang ke pembeli. "Jadi usaha logistik akan membesar sebagai dampaknya sehingga tidak ada kekhawatiran. Pekerjaannya bergeser, berubah. Dari penjaga toko menjadi logistik," tuturnya.

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

6 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

26 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya