Ekonomi Lesu, Tom Lembong Sebut 2 Investasi Ini Tetap Menarik

Selasa, 14 November 2017 16:31 WIB

Foto udara kawasan wisata Mandeh di Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 24 April 2017. Kawasan Mandeh seluas 18.000 Ha yang terdiri dari sejumlah pulau dan masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang lesu, ada dua sektor investasi yang patut dilirik. Pertama adalah sektor pariwisata.

"Namun hal ini masih belum dicermati banyak orang," ujarnya dalam pesan video yang diputarkan pada acara UOB Indonesia Economic Outlook 2018 di Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Pariwisata, menurut Tom, dinilai menjadi hal yang menjanjikan lantaran adanya kebijakan pemerintah yang dikeluarkan sejak beberapa tahun lalu. Dia lantas merujuk kepada kebijakan pemerintah yang diluncurkan tiga tahun silam mengenai pembebasan visa kepada 170 negara. Pemerintah juga melakukan kampanye dan pembangunan sepuluh Bali Baru.

Baca: Bertemu Jokowi, PM Abe Puji Iklim Investasi Indonesia

Tom berujar pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur seperti bandara, jalan, peserta pembangkit listrik di destinasi pariwisata itu. Dengan begitu, destinasi itu bisa dijangkau lebih murah dan lebih cepat. "Investor saya kira telah mencium hal ini, sehingga investasi di pariwisata akan bertumbuh lagi dibanding sebelumnya," ucapnya.

Advertising
Advertising

Sektor selanjutnya adalah e-commerce. Ekonomi digital, kata Tom, merupakan peluang sekaligus tantangan yang perlu dicermati.

Ekonomi digital dapat menjadi peluang apabila sektor ini dimanfaatkan oleh bisnis-bisnis rintisan untuk menggarap platform maupun aplikasi anyar. Namun menjadi tantangan bagi dunia usaha lantaran adanya perubahan gaya bisnis. "Kita semua harus bisa ikuti perkembangan ekonomi yang begitu dahsyat," ujar Tom.

Agar bisa bertahan, menurut Tom, maka dunia usaha mesti mulai mendigitalkan usaha-usaha, baik dari segi keuangan, pemasaran, manufaktur, maupun sektor lainnya. Dunia bisnis mesti semakin mengantisipasi pergeseran pola konsumsi, pola produksi, dan pola kerja yang telah terasa di 2017, lantaran pengaruhnya akan semakin terasa tahun depan.

BKPM mencatat bahwa industri pariwisata tumbuh sebesar 35 persen di kuartal III 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Sementara ekonomi digital diperkirakan akan tumbuh sebesar 30 persen di tahun 2017 ini.

Meskipun angka kontribusi dua sektor tersebut masih tergolong kecil untuk kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), namun tren kedua sektor itu akan terus menunjukkan angka yang positif. Melihat tren tersebut, Tom menyebutkan tahun 2018 merupakan saat yang tepat bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

5 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

11 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya