TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Andy Noorsaman Sommeng mengatakan kebijakan penyederhanaan golongan listrik diambil guna menggenjot produktifitas. "Intinya adalah bagaimana masyarakat bisa produktif dengan adanya listrik," ujarnya di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Simak: Golongan Listrik Disederhanakan, ESDM Klaim Tarif Tak Naik

Dia berujar saat ini listrik adalah alat produksi, bukan hanya untuk alat pemenuhan kebutuhan seperti menyalakan lampu dan kegiatan konsumsi lainnya. Terlebih dengan berkembangnya bisnis via daring. "Misalnya sekarang orang bisa masak kue di rumah dan dipasarkan. Bisa bisnis dari rumah."

Dia memastikan belum ada rencana kenaikan tarif listrik. Kementerian ESDM, kata dia, berharap pengimplementasian kebijakan itu dapat dilakukan secepatnya. Kendati demikian, Kementerian masih bakal membicarakan hal tersebut dengan PT Perusahaan Listrik Negara.

Untuk itu, dia meminta agar masyarakat tidak khawatir dan berpikiran negatif atas rencana tersebut, sebabb tujuan pemerintah adalah agar masyarakat dapat memperoleh manfaat dari listrik. "Coba dibayangkan ya, di Indonesia ini konsumsi listrik kita masih seperempatnya Malaysia, dan seperdelapannya Singapura," kata dia.

Penyederhanaan listrik hanya berlaku bagi pelanggan dengan golongan 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Semua golongan tersebut akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 4.400 VA. Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.

Pemerintah berharap dengan penyederhanaan golongan pelanggan listrik tersebut, tenaga listrik lebih bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena visi pemerintah dalam bidang kelistrikkan adalah menaikkan kapasitas listrik, pemerataan layanan listrik dengan target elektrifikasi nasional 97 persen hingga tahun 2019, dan keterjangkauan masyarakat dalam mengakses listrik.

Dengan begitu, masyarakat yang memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga akan diuntungkan dengan program ini. Hal itu karena selama ini UMKM rata-rata adalah pelanggan golongan 1.300 VA hingga 3.300 VA. Dengan kenaikan daya tanpa tambahan biaya dan tanpa kenaikan tarif per kWh, UMKM dapat berkembang karena bisa memperoleh daya listrik yang lebih besar tanpa mengeluarkan biaya tambahan.

Selain itu, program penambahan dan pembangunan pembangkit listrik yang sedang dikerjakan oleh pemerintah juga akan bisa dinikmati secara langsung oleh masyarakat. Selama ini, keterbatasan daya listrik akibat pembatasan golongan listrik mengakibatkan daya listrik lebih banyak dinikmati oleh dunia usaha besar dan pelanggan golongan industri saja.

CAESAR AKBAR