Manajemen Jelaskan Alasan Saham RIMO Terjun Bebas dan Disuspensi

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 10 November 2017 17:53 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Direktur PT Rimo Internasional Lestari Tbk Teddy Tjokrosaputro menjelaskan penyebab anjloknya harga saham emiten berkode RIMO ini. Menurut Teddy, hal itu terjadi karena mekanisme pasar dan adanya panic selling.

"Ini (saham turun) memang karena mekanisme pasar dan panic selling," kata Teddy saat menggelar paparan publik ihwal anloknya harga Saham RIMO di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 10 November 2017.

Perdagangan saham RIMO pada 7 November kemarin, dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia karena harganya terjun bebas dari Rp 450 menjadi Rp 192 per saham. Hal ini terjadi sejak awal November.

Pada Oktober lalu, saham RIMO sempat menduduki peringkat tertinggi mencapai Rp 660 per lembar. Pada 8 November kembali penjualan saham kembali dibuka, tetapi disuspensi lagi sehari setelahnya. "Kami juga masih menunggu informasi BEI kapan akan dibuka kembali," ucapnya.

Ia menuturkan memang ada keterlambatan penyampaian laporan keuangan per 30 September 2017, namun baru bisa disampaikan pada 9 November 2017 ke BEI. Hal itu karena ada 17 laporan keuangan peruahaan di bawah RIMO yang harus dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseoran. "Yang menyebabkan menghambat karena faktor administrasi dan teknis saja atas laporan per 30 September 2017," ujarnya.

Advertising
Advertising

Teddy mengatakan fundamental perusahaan masih cukup sehat. "Kami mencatat hingga September tahun ini telah memperoleh laba Rp 100 miliar," ujarnya.

Perusahaan juga menganggarkan Rp 200-300 miliar untuk belanja modal tahun depan. RIMO juga akan mempertahankan bisnis properti. "Kami optimistis pada bisnis properti, meski diperkirakan sampai tahun depan masih slow down," ujarnya.

RIMO telah mengakuisisi hotel sebagai salah satu strategi perseroan untuk memperoleh pendapatan berkelanjutan dan diharapkan akan memberikan tambahan kontribusi sekitar Rp 10-15 miliar per tahun. "Kami beralih dari ritel ke properti karena lebih menggiurkan keuntungannya."

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya