Akuisisi Bank Danamon, OJK: Sejumlah Syarat Ini Harus Dipenuhi

Jumat, 10 November 2017 14:20 WIB

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ dan Bank Danamon. google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana menilai rencana Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BMTU) mengakuisisi 40 persen saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. akan berdampak positif. Rencana akuisisi bank tersebut dinilai akan membantu Bank Danamon lebih berkembang.

"BMTU itu kan pemegang saham perusahaan besar, sehingga jika benar mereka akan membeli saham Danamon, diharapkan Danamon juga akan berkembang lebih besar," kata Heru di kantornya, Jakarta, Jumat, 10 November 2017.

Baca: OJK Bakal Panggil Manajemen Bank Danamon

Meski begitu, menurut Heru, BMTU harus lulus uji fit and proper test terlebih dahulu untuk bisa mengakusisi bank di Indonesia. BMTU juga harus mendetailkan rencana bisnis mereka untuk membantu perekonomian nasional.

Salah satu yang dicontohkan Heru adalah komitmen bank asal Jepang untuk memberikan kredit khusus kepada proyek-proyek infrastruktur dan UMKM serta mendukung program pemerintah.

Advertising
Advertising

Jika rencana bisnis syarat terpenuhi, BMTU bahkan dapat memiliki saham Danamon lebih dari 40 persen. Heru menuturkan, BMTU memungkinkan menjadi pemegang saham pengendali di Danamon meski sudah menjadi pemilik mayoritas di Bank Nusantara Parahyangan.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/24/2012 tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia atau single presence policy menyatakan bank hanya boleh menjadi pemegang saham pengendali di satu bank lain. Jika ingin membeli saham bank lain atau menjadi pemegang saham pengendali di lebih dari satu bank, ketentuan kepemilikan tunggal wajib dipenuhi.

Salah satu cara memenuhinya adalah dengan merger atau konsolidasi atau membentuk perusahaan induk perbankan (holding). "Kalau BMTU bisa merger ya lebih bagus," ujar Heru.

Rencana akuisisi Bank Danamon oleh BMTU dilansir media Jepang, Nikkei. BMTU dikabarkan akan mengambil alih saham mayoritas Danamon yang kini dimiliki holding BUMN Singapura, Temasek.

Ketiganya dikabarkan sudah bertemu untuk bernegosiasi. Kabar tersebut dikonfirmasi Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Rita Mirasari melalui pernyataan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, melalui keterbukaan informasi.

Dalam suratnya dia menyatakan perseroan telah menerima pemberitahuan dari Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd (AFI), pemegang saham pengendali perseroan terkait tawaran pembelian saham. "AFI telah menerima expression of interest sehubungan dengan saham milik mereka dalam perseroan," tulis dia dalam surat yang dipublikasikan Kamis, 9 November 2017.

Rita menuturkan ketertarikan tersebut belum tentu terlaksana. Pasalnya realisasi masih bergantung kepada hasil negosiasi lebih lanjut. Pihak OJK belum menerima laporan resmi mengenai aksi korporasi tersebut.

Berita terkait

Silicon Valley Bank Resmi Diakuisisi First Citizens

27 Maret 2023

Silicon Valley Bank Resmi Diakuisisi First Citizens

First Citizens BancShares Inc sepakat mengakuisisi Silicon Valley Bank mulai hari ini.

Baca Selengkapnya

CEO WeLab Beberkan Alasan Bersama Anak Usaha Astra Akuisisi Bank Jasa Jakarta USD 500 Juta

14 Oktober 2022

CEO WeLab Beberkan Alasan Bersama Anak Usaha Astra Akuisisi Bank Jasa Jakarta USD 500 Juta

CEO WeLab Simon Loong membeberkan tujuan anak usahanya bersama anak usaha PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta.

Baca Selengkapnya

Astra Resmi Akuisisi 49,6 Persen Bank Jasa Jakarta, Nilai Transaksi Rp 3,87 Triliun

4 Juli 2022

Astra Resmi Akuisisi 49,6 Persen Bank Jasa Jakarta, Nilai Transaksi Rp 3,87 Triliun

PT Astra International Tbk. melalui PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) resmi menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Jasa Jakarta

Baca Selengkapnya

Sah, Perusahaan Chairul Tanjung Resmi Miliki Bank Harda Internasional

16 Maret 2021

Sah, Perusahaan Chairul Tanjung Resmi Miliki Bank Harda Internasional

Perusahaan yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, PT Mega Corpora telah resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Harda Internasional Tbk.

Baca Selengkapnya

Santer Kabar Dilirik Grab dan Induk Shopee, Ini Kata Bos Bank Capital

25 Februari 2021

Santer Kabar Dilirik Grab dan Induk Shopee, Ini Kata Bos Bank Capital

"Grab bukan satu-satunya perusahaan digital yang tertarik dengan Bank Capital," kata Direktur Utama PT Bank Capital Tbk. Wahyu Dwi Aji.

Baca Selengkapnya

Dikabarkan Akan Diakuisisi Induk Usaha Shopee, Begini Jawaban Bank Bumi Arta

17 Februari 2021

Dikabarkan Akan Diakuisisi Induk Usaha Shopee, Begini Jawaban Bank Bumi Arta

Bank Bumi Arta telah memberi penjelasan ke BEI soal kabar rencana induk usaha e-commerce Shopee, Sea Group mengakusisi perseroan.

Baca Selengkapnya

Bank Bukopin Beberkan Proses Masuknya Kookmin Bank

9 Juli 2020

Bank Bukopin Beberkan Proses Masuknya Kookmin Bank

Bank Bukopin menjelaskan masuknya Kookmin Bank ke dalam pemegang saham pengendali.

Baca Selengkapnya

Bank Permata Resmi Diakusisi Bangkok Bank Rp 33,66 Triliun

20 Mei 2020

Bank Permata Resmi Diakusisi Bangkok Bank Rp 33,66 Triliun

Bank Permata dibeli oleh Bangkok Bank Senilari Rp 33,66 triliun.

Baca Selengkapnya

Modal Naik Jadi Rp 3 T, Bank Besar Mulai Akuisisi Bank Kecil

11 April 2020

Modal Naik Jadi Rp 3 T, Bank Besar Mulai Akuisisi Bank Kecil

OJK menaikan modal inti minimum bank dari Rp 100 miliar menjadi Rp 3 triliun.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Blak-blakan soal Rencananya Usai Resmi Akuisisi Rabobank

16 Desember 2019

Bos BCA Blak-blakan soal Rencananya Usai Resmi Akuisisi Rabobank

Bos BCA pernah menyebutkan alasan memilih Rabobank sebagai bidikan untuk diambilalih kepemilikannya karena nilainya yang paling murah.

Baca Selengkapnya