Penyanderaan di Papua, Freeport: Tak Ada Karyawan Jadi Korban

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 9 November 2017 19:33 WIB

Polisi berjaga-jaga setelah demo ratusan mantan karyawan PT.Freeport Indonesia yang terkena PHK karena polemik KK dan IUPK berakhir rusuh di Check Point 28, Mimika, Papua, 19 Agustus 2017. TEMPO/Hans Arnold

TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama mengatakan operasional perusahaan tidak terganggu oleh penyanderaan ribuan masyarakat sipil di Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Lokasi penyanderaan berdekatan dengan kawasan penambangan Freeport. "Tidak menggangu operasional (Freeport)," kata Riza saat dihubungi Tempo di Jakarta, Kamis, 9 November 2017.

Kelompok bersenjata asal Papua dikabarkan menyandera sekitar 1.300 orang di Desa Kimbely dan Banti, Mimika. Menurut keterangan polisi, 1.300 orang itu masih diperbolehkan beraktivitas, namun diancam agar tidak mencoba meninggalkan kampung mereka. Beberapa warga bahkan dikabarkan mengalami ancaman atau bahkan serangan fisik

Sejauh ini, kepolisian meyakini bahwa kelompok bersenjata itu juga terlibat dalam penembakan anggota Brimob di Tembagapura, Papua, beberapa pekan lalu. Karena itu, pihak kepolisian mencoba menyelesaikan situasi di Timika secara cepat dan seaman mungkin.

Menurut Riza, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan ada karyawan yang terperangkap menjadi sandera. "Kami tidak menerima adanya laporan karyawan Freeport yang berada di Desa Kimbely dan Banti, yang ikut di sadera," ucapnya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto menyampaikan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan situasi penyanderaan masyarakat sipil di Papua. Ia pun telah meminta Kepolisian RI untuk mendalami lebih lanjut situasi terkini di sana dan mencoba menyelesaikannya secara persuasif.

Advertising
Advertising

"Kami sudah minta Kapolda Papua, Pangdam Papua untuk segera melakukan langkah-langkah persuasif dulu," ujar Wiranto saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 9 November 2017.

Wiranto menjelaskan, saat ini lebih diutamakan langkah persuasif karena tak ingin situasi di lokasi kejadian makin parah. Selain itu, ia ingin lebih dulu menyadarkan kelompok bersenjata itu bahwa lokalisir ataupun penyanderaan adalah pelanggaran hukum.

"Negara tidak mentolerir tindakan seperti itu (penyanderaan), tapi juga jangan sampai kami memancing situasi yang tidak diinginkan. Selesaikan dengan musyawarah, jangan serang-menyerang, jangan tuduh-menuduh, jangan timbulkan konflik lain," ujar Wiranto.

IMAM HAMDI | ISTMAN M.P

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

2 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

8 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

8 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

8 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

8 hari lalu

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

9 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya