Cerita Ekspor Kopi Gayo Aceh yang Naik Daun

Rabu, 8 November 2017 17:34 WIB

Kopi aceh Sanger Oreo di Fakultas Kopi, Jalan Hangkelkir, Jakarta, 18 Juli 2016. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, MALANG — Bupati Aceh Tengah Nasaruddin memastikan permintaan ekspor kopi arabika gayo meningkat dalam empat tahun terakhir. Kopi gayo diekspor ke 17 negara, terutama ke Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.

Total ekspor kopi gayo mencapai 80 persen dari total produksi sebanyak 35 ribu ton lebih biji kopi. Sisa 20 persen produksi diserap pasar dalam negeri. Peningkatan ekspor berkontribusi bagi devisa negara sekitar Rp 5 triliun per tahun atau empat kali lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Tengah.

“Selama ini kopi arabika gayo dari daerah kami lebih banyak diekspor. Baru 2-3 tahun terakhir permintaan dalam negeri meningkat,” kata Nasaruddin kepada Tempo di ajang ekspos inovasi produk pertanian di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Karangploso, Kabupaten Malang, Rabu, 8 November 2017. Acara ini berlangsung sejak Selasa kemarin dan berakhir hari ini.

Simak: Kopi Gayo Resmi Diakui Merek Kolektif Uni Eropa

Peningkatan volume ekspor turut menggairahkan perekonomian warga. Kata Nasaruddin, sejak 2013 hingga sekarang ada 65-70 persen dari 225.000 jiwa penduduk Aceh Tengah yang terlibat dalam budidaya dan industri kopi. Untuk menjamin pendapatan warga, pemerintah daerah setempat sepenuhnya melindungi lahan kopi milik petani. Investor luar dilarang menguasai lahan-lahan tersebut.

Tidak ingin berjaya sendiri, ujar Nasaruddin, usaha memajukan perekonomian dan perlindungan dikerjasamakan dengan dua pemerintah kabupaten tetangga yang wilayahnya juga merupakan Dataran Tinggi Gayo sekaligus jadi habitat tanaman kopi arabika gayo, yakni Bener Meriah dan Gayo Lues. Total luas kopi di tiga daerah ini 110 ribu hektare, yang 44 persen atau 48.300 hektare lahannya ada di Aceh Tengah.

Advertising
Advertising

Nasaruddin mengatakan, aktivitas perekonomian kopi di daerahnya kian bergairah sejak kopi gayo memperoleh sertifikat Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 28 April 2010, serta mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis dari Uni Eropa pada 26 Oktober 2015.

Nilai tawar kopi gayo pun semakin tinggi. Dengan sertifikat tersebut, maka kopi gayo dijual dengan label atau merek sendiri. Sebelum disertifikasi begitu kopi gayo selama ini dikenal di pasar internasional sebagai “kopi sumatera” bersama kopi sidikalang dan kopi maindailing.

Masih menurut Nasaruddin, kopi arabika gayo yang sekarang mendunia adalah varietas Gayo 1 (Aceh Tengah) dan Gayo 2 (Bener Meriah). Pembudidayaan meluas kedua varietas disarankan oleh Kementerian Pertanian karena dianggap memiliki kualitas dan produktivitas terbaik dari sekitar 24 jenis kopi gayo.

Penelitian dan pengembangan kedua varietas dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pada 2010, Kementerian Pertanian melepas Gayo 1 dan Gayo 2 sebagai varietas unggulan nasional.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

20 jam lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

11 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

14 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

14 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya