Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

Senin, 6 November 2017 12:01 WIB

Pemerintah Kembangkan Pembiayaan Infrastruktur

TEMPO.CO, Jakarta - Kencangnya penyaluran kredit pada proyek infrastruktur di daerah oleh perbankan terlihat terjadi sejak 2015. Walaupun ada iming-iming jaminan dari pemerintah, risiko kredit infrastruktur masih cukup banyak, sehingga bank mesti berhati-hati dan waspada. Simak sejumlah upaya dari kalangan perbankan untuk menjaga risiko penyaluran kredit infrastrukturnya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menyebut upaya debitor pengelola proyek infrastruktur untuk melunasi pinjaman perbankan di antaranya berasal dari pasar modal. Penggalangan dana dari pasar modal ini, menurut Kartika, telah sesuai dengan arahan pemerintah.

Baca: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Infrastruktur Rp 1,5 T untuk PT IIF

Lebih jauh, Kartika menjelaskan, penghimpunan dana dari pasar modal dapat dilakukan melalui sekuritisasi aset serta penerbitan obligasi berbasis proyek. “Nantinya, dana yang dihimpun dari pasar modal itu digunakan untuk me-refinancing pinjaman bank,” ujarnya, Senin, 6 November 2017.

Direktur Treasury dan Internasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Panji Irawan menambahkan, mulai giatnya debitor infrastruktur menghimpun dana lewat pasar modal membuat kombinasi pendanaan semakin variatif. “Debitor punya dua pilihan, masuk ambil dana lewat bank atau obligasi. Kombinasi keduanya juga bagus, terutama untuk fondasi pasar keuangan di Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk beserta anak usahanya menggunakan strategi penghimpunan dana dari sekuritisasi dan penerbitan bond project guna melunasi pinjaman perbankan.

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Sugandi mengatakan, bila dilihat dari sudut pandang bank, pelunasan kredit infrastruktur yang dilakukan debitor dengan menghimpun dana dari pasar modal memang cukup efektif meminimalkan risiko kredit pada sektor tersebut. “Soalnya risiko kredit menjadi dipecah-pecah kepada pembeli instrumen itu dari sekuritas. Namun tidak serta-merta risiko kredit infrastruktur menghilang begitu saja,” katanya.

Menurut Eric, walaupun risiko kredit infrastruktur hanya dipecah dan berpindah, secara keseluruhan skema seperti itu cukup positif untuk perbankan yang banyak menyalurkan kredit ke infrastruktur. Selain itu, penghimpunan dana dari pasar modal membantu pendalaman pasar keuangan melalui penerbitan berbagai instrumen baru.

BISNIS

Berita terkait

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.

Baca Selengkapnya

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

31 Januari 2019

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

Perbankan tetap membuka ruang untuk penyaluran kredit infrastruktur tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

10 Januari 2018

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Ratu Prabu Energi berencana menggarap proyek LRT senilai Rp 30 triliun.

Baca Selengkapnya

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

18 September 2017

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

Banyaknya debitor mencairkan kredit investasinya di perbankan pada semester kedua tahun ini tak lepas dari target pengerjaan proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

18 September 2017

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

Menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini atau per September 2017, kelompok bank swasta melihat mulai banyak kredit investasi yang dicairkan debitor.

Baca Selengkapnya

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

4 September 2017

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

Bahana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas senilai USD 35 juta untuk proyek pelabuhan dan Rp 5 triliun untuk jalan tol tahun depan.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

29 Juli 2017

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) boleh dikelola untuk hal-hal produktif.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

12 Juni 2017

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

1 Juni 2017

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)

Baca Selengkapnya