PKB Yakin Indonesia Bisa Jadi Kiblat Ekonomi Syariah Dunia
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Martha Warta
Jumat, 3 November 2017 21:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar optimistis Indonesia bisa menjadi kiblat bank ekonomi syariah dunia. Menurutnya, dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi tersebut.
“Tetapi sayangnya potensi belum sepenuhnya digali. Perlu peran masyarakat dan pemerintah untuk mendukung program syariah ini,” ujarnya saat jumpa wartawan di gedung DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat, 3 November 2017.
Ia menjelaskan, hingga 2017, pertumbuhan keuangan syariah Indonesia hanya menjadi urutan ke-10 dalam Global Islamic Economic Indicator. Padahal, dengan peluang pertumbuhan ekonomi syariah pada 2015—yang volume industri halal global mencapai US$ 3,84 triliun dan diperkirakan akan mencapai US$ 6,38 triliun pada 2021—akan menjadi pasar yang sangat potensial untuk lebih menggenjot pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Menurut dia, aset perbankan syariah, yang pada 2016 hanya 5,6 persen, tergolong kecil jika dibandingkan dengan seluruh aset industri perbankan nasional di Indonesia. Jumlah ini, kata Muhaimin, sangat jauh dibanding aset negara lain, seperti Arab Saudi 51,1 persen, Uni Emirat Arab 19,6 persen, bahkan negara tetangga, Malaysia 19,6 persen.
Baca: Pengusaha Yakin Hotel Syariah Untungkan DKI Jakarta
Untuk mendukung program syariah ini, Muhaimin mengaku partainya sudah mulai melakukan program literasi keuangan syariah kepada masyarakat. Program literasi itu di antaranya melalui ribuan pesantren yang dimiliki PKB serta dengan perundang-undangan di Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data mengenai perkembangan ekonomi syariah 2016. Berdasarkan data tersebut, pada 2016, industri keuangan syariah nasional mengalami pertumbuhan 29,84 persen. Adapun untuk aset keuangan syariah pada Agustus 2017, OJK mencatat nilainya mencapai Rp 1.048,8 triliun.
Dengan potensi muslim terbesar dunia, industri syariah yang terus tumbuh, dan aset yang mencapai triliunan, Muhaimin optimistis Indonesia bisa menjadi kiblat pengembangan keuangan dan perbankan syariah dunia.
