TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono meyakini jumlah peminat bus premium Bogor-Jakarta lebih tinggi daripada uji coba armada yang sama pada rute sebelumnya, yaitu Bekasi-Jakarta.

"Jumlah penumpang lebih pesat dari yang (rute) Bekasi, meningkat. Bahkan time saving (penghematan waktu) bisa sampai 30 menit," ujar Bambang di kantornya, Jalan M.T. Haryono, Jakarta Selatan, Kamis, 2 November 2017.

Bambang tak menutup kemungkinan ada penambahan unit bus premium rute Bogor-Jakarta tersebut setelah masa uji cobanya. Namun dia belum menyebutkan jumlahnya. Dalam tahap uji coba rute Bogor-Jakarta, hanya tiga unit bus berkapasitas 44 penumpang yang digunakan.

"Penambahan akan ada, kalau kebutuhannya sekitar 50 bus," katanya.

Animo masyarakat pun disebut cukup tinggi terhadap Transjabodetabek Bekasi-Jakarta yang diujicobakan pada September lalu. "Itu sudah berjalan, hanya rambu-rambunya yang belum (disesuaikan). Besok siang saya temui Jasa Marga. Itu sudah penuh (penumpang) busnya."

Bambang mengatakan pihaknya juga akan menambah unit bus rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan tersebut. "Saya lagi cek ditambah berapa, sepertinya tambah dua bus lagi. Mau penuh atau kosong juga kami tambah."

Pengoperasian Transjabodetabek di masa uji coba masih dikawal voorijder. Bus rute Bogor-Jakarta pun dikawal sampai lepas Jalan Tol Bogor. Saat sampai di Jakarta, bus berfasilitas free Wi-Fi itu akan masuk jalur Transjakarta.

Tiket angkutan premium tersebut dibanderol Rp 35 ribu. Harga itu dinilai tepat lantaran menyasar penumpang kelas menengah atas.

Bus premium itu memiliki tiga waktu keberangkatan dari Pul Damri Baranangsiang, Bogor, yakni pukul 05.00 WIB, 05.30 WIB, dan 06.00 WIB. Sedangkan keberangkatan dari Senayan, Jakarta, menuju Bogor pada sore pukul 16.00 WIB, 16.30 WIB, dan 17.00 WIB.