Fitra Jelaskan Penyebab Rendahnya Serapan Anggaran Kementerian

Selasa, 24 Oktober 2017 13:47 WIB

Pembahasan Pagu Anggaran Kementerian 2014 Dipercepat

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, pola penyerapan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga cenderung rendah. Menurut Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto, hal itu merupakan imbas proses pencairan dana dari Kementerian Keuangan yang rumit.

“Adanya kekhawatiran yang berlebih dari aparatur terkait dengan penggunaan anggaran yang belum memiliki petunjuk teknis penggunaan anggaran, birokrasi yang rumit, proses perencanaan yang membutuhkan waktu panjang, serta (membuat) prosedur pencairan dana di Kementerian Keuangan yang rumit,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca: Berapa Anggaran Densus Antikorupsi? Banggar DPR: Nol Rupiah

Data Fitra menyebutkan salah satu kementerian yang merasakan ketidakefektifan penyerapan anggaran karena rumitnya prosedur pencairan dana adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian ini menargetkan pencairan anggaran dapat mencapai 15 persen per bulan. Hal itu berarti keterlambatan per hari dapat mengurangi serapan 0,5 persen.

Kementerian PUPR sendiri tidak masuk 10 besar kementerian dengan serapan anggaran tertinggi. Padahal, menurut FITRA, serapan anggaran di kementerian ini berdampak langsung bagi belanja yang dirasakan masyarakat karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Adapun kementerian atau lembaga yang memiliki serapan anggaran paling besar adalah Mahkamah Agung, yang mencapai 20 persen. Yenny menjelaskan, penyebab besarnya serapan anggaran di lembaga ini adalah kebijakan yang dibuat MA dalam memonitor dan mengevaluasi serapan anggaran.

Bentuk kebijakan MA dalam mengatur anggaran tertuang dalam Surat Teguran bernomor 121/BUA/KU.01/VI/2011 untuk mengingatkan kuasa pengguna anggaran eselon I agar lebih memaksimalkan serapan anggaran. Tidak hanya itu, MA mengeluarkan Surat Teguran bernomor 151.a/BUA/Ku.01/07/2017 untuk memonitor dan mengevaluasi agar serapan anggaran yang tinggi lebih memperhatikan serapan anggaran untuk belanja modal.

Sedangkan 10 kementerian dan koordinator kementerian dengan serapan anggaran terendah, menurut data FITRA, rata-rata hanya mencapai 4,8 persen. Kesepuluh kementerian itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Berita terkait

FITRA Pertanyakan Sri Mulyani Mengenai Rangkap Jabatan 39 Pegawai Kemenkeu

11 Desember 2023

FITRA Pertanyakan Sri Mulyani Mengenai Rangkap Jabatan 39 Pegawai Kemenkeu

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau FITRA mempertanyakan Sri Mulyani Indrawati terkait puluhan staf Kemenkeu merangkap komisaris BUMN.

Baca Selengkapnya

FITRA Dorong Tata Kelola Anggaran yang Baik di Papua

28 Februari 2021

FITRA Dorong Tata Kelola Anggaran yang Baik di Papua

Local Budget Study diharapkan dapat menjadi panduan bagi Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat untuk memperbaiki tata kelola anggaran menjadi semakin baik.

Baca Selengkapnya

Fitra : 60 Persen SBN Dikuasai Investor Asing

27 Maret 2019

Fitra : 60 Persen SBN Dikuasai Investor Asing

Salah satu catatan penting dari Fitra adalah surat berharga negara (SBN) yang 60 persennya dikuasai asing.

Baca Selengkapnya

Bunga Utang Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

26 Maret 2019

Bunga Utang Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

Seknas Fitra meminta pemerintah untuk mewaspadai rasio pembayaran bunga utang yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya

FITRA Tolak Rencana Dana Desa Dipotong untuk Dana Kelurahan

23 Oktober 2018

FITRA Tolak Rencana Dana Desa Dipotong untuk Dana Kelurahan

Divisi Advokasi FITRA mengatakan pemerintah perlu lebih cermat dalam menentukan sumber pembiayaan untuk dana kelurahan.

Baca Selengkapnya

Fitra: Pemerintah Perlu Mengerem Utang

19 Agustus 2018

Fitra: Pemerintah Perlu Mengerem Utang

Fitra menilai pemerintah perlu mengerem utang.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Terakhir Akibat Gempa Lombok

10 Agustus 2018

Begini Kondisi Terakhir Akibat Gempa Lombok

Gempa Lombok mengakibatkan kondisi di Nusa Tenggara Barat kritis. Air bersih sulit didapat, tak ada toko yang buka.

Baca Selengkapnya

Gubernur Aceh Ditangkap, FITRA: Korupsi Otsus Aceh Mirip Papua

6 Juli 2018

Gubernur Aceh Ditangkap, FITRA: Korupsi Otsus Aceh Mirip Papua

Menurut FITRA, dana otsus berpotensi digunakan untuk membiayai pelaksanaan dan pengamanan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Soal THR, Fitra Ingatkan Kapasitas Keuangan Daerah yang Rendah

25 Mei 2018

Soal THR, Fitra Ingatkan Kapasitas Keuangan Daerah yang Rendah

Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto mempertanyakan keputusan pemerintah memberi THR dan gaji ke-13 kepada aparatur sipil negara sebesar Rp 35,7 t.

Baca Selengkapnya