Menteri Susi Minta Warga Banda Tak Jual Ikan Hias, Ini Alasannya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 24 Oktober 2017 13:31 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr (kanan), melambaikan tangan saat acara Tutup Sasi Komoditas Lobster, di laut Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10). Sasi adalah kearifan lokal di Kepulauan Maluku, yaitu berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati. ANTARA FOTO/Embong Salampessy

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta warga di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Provinsi Maluku tidak menangkap dan menjual ikan hias yang potensinya sangat melimpah di perairan kepulauan tersebut.

"Jangan menangkap aneka ikan hias yang ada di sini apalagi menjualnya, karena pasti potensinya akan habis," kata Menteri Susi saat berdialog dengan warga di Pulau Hatta, Senin, 24 Oktober 2017.

Baca juga: Menteri Susi Minta Pencuri Ikan Didenda US$ 10 Juta

Larangan tersebut disampaikan Menteri Susi yang ditemani Gubernur Maluku Said Assagaff seusai membuka sasi (larangan mengambil hasil sumber daya alam) dan memanen kerang lola di perairan Pulau Hatta.

Dia mengakui harga jual ikan hias jauh lebih mahal dibanding jenis ikan lainnya serta menjadi incaran dan laris di pasaran dunia, sehingga menggiurkan banyak orang untuk menangkap dan menjualnya.

Menteri Susi yang baru pertama kali mengunjungi kepulauan penghasil rempah-rempah berupa pala ini, sempat melakukan penyelaman dan menyaksikan beragam jenis ikan hias dalam koloni besar bermain di hamparan terumbu karang yang memenuhi dasar perairan Kepulauan Banda.

"Saya menyaksikan sendiri begitu banyaknya ikan hias yang ada di perairan Pulau Banda. Ini dikarenakan terumbu karangnya (coral) tumbuh subur serta air lautnya sangat jernih dan bersih," katanya.

Pemandangan bawah laut Banda Naira, Maluku. TEMPO/Iqbal Lubis

Dia menyarankan masyarakat di Kepulauan Banda untuk memilih menangkap atau berbisnis jenis ikan lainnya karena potensinya juga sangat melimpah di perairan kepulauan penghasil perikanan terbesar di Maluku tersebut.

"Sebaiknya berbisnis jenis ikan yang lain saja. Jangan ikan hias. Kalau bapak-bapak sudah mulai bisnis ikan hias nanti ikannya akan berkurang atau pergi. Dampaknya wisatawan tidak akan datang lagi karena mereka datang ke sini untuk melihat terumbu karang yang dipenuhi aneka ikan hias yang cantik-cantik itu," ujarnya.

Para nelayan Banda disarankan menangkap ikan jenis lain seperti tuna, ikan layar, kakap atau kerapu, karena perairan Pulau Banda sangat kaya dan menjadi tempat berkembang biak jenis ikan tersebut.

"Jadi ikan hias jangan diperjualbelikan. Karangnya juga jangan dirusak. Bisa nggak, bapak-bapak dan ibu-ibu. Tolong dijaga ya," tanya Menteri dan dijawab serempak oleh warga bahwa mereka bisa menjaganya.

Dia mengaku kagum dengan kecantikan alam bawah laut daerah itu yang dihiasi ratusan jenis terumbu karang dan beraneka ikan hias, ikan karang maupun ikan pelagis kecil- kecil dan besar.

Selain itu, gugusan Kepulauan Banda juga terkenal dan kaya akan potensi wisata bahari, baik wisata pantai karena dihiasi pasir putih yang halus, maupun selam karena kondisi air laut yang jernis dan bersih, di samping wisata memancing serta kaya objek wisata sejarah peninggalan abad ke-17.

"Pulau Banda memang luar biasa. Pemandangan gunung api, lautnya biru dan jernih sangat luar biasa dan ikannya sangat banyak. Semua ini adalah potensi luar biasa yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara," katanya.

Tuna 90 Kg Menteri Susi juga sempat menanyakan informasi yang diperolehnya bahwa hasil tangkapan ikan tuna di Kepulauan penghasil rempah-rempah tersebut bisa mencapai berat 90 kilogram per ekor, dan dibenarkan oleh masyarakat.

"Itu berarti aksi perang melawan penangkapan ikan secara ilegal sejak tahun 2014 memberikan dampak baik bagi masyarakat di daerah ini karena ikan hasil tangkapannya lebih banyak dan besar-besar," tandasnya.

Ia juga menegaskan tentang komitmen Presiden Joko Widodo mendukung pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di Indonesia dengan menerbitkan Perpres Nomor 44 tahun 2016 yang mengatur indsutri perikanan tangkap yang tertutup sepenuhnya untuk pihak asing.

"Kalian harus awasi semua. Apalagi sudah diingatkan Gubernur Maluku. Boleh saja kalau ada orang asing bikin pabrik pengolahan dan beli ikan dari nelayan. Tapi soal tangkap ikan diserahkan ke bapak-bapak nelayan di Banda. Itu komitmen Presiden dan kita semua harus mendukung dengan cara menjaganya," kata Menteri Susi.

Gubernur Said Assagaff dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Menteri Susi dan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr pada peringatan 350 tahun perjanjian Breda yang berisi pertukaran antara Pulau Rhun dengan Pulau Manhattan oleh Inggris dan Belanda.

Gubernur mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga laut dan perairan dari berbagai pencemaran maupun pemanfaatan potensi sumber daya perikanan yang tidak ramah lingkungan.

"Masyarakat di banda mungkin menggagap Pulau Hatta dan pulau lainnya di Kepulauan Banda biasa-biasa saja karena setiap hari melihatnya. Tapi orang luar yang datang pasti kaget, karena begitu indah dengan pasir putihnya yang bagus serta kaya potensi sumber daya alamnya," ujar Gubernur.

Pemprov Maluku, kata gubernur, di masa mendatang memfokuskan penyiapan sarana dan prasarana infrastruktur terutama transportasi laut dan udara yang aman dan nyaman, sehingga wisatawan dalam dan luar negeri dengan mudah bisa berkunjung dan tingal berlama-lama di kepulauan yang kaya potensi pariwisata dan perikanan tersebut. Menteri Susi Pudjiastuti berada di Maluku untuk menghadiri dengan peringatan 350 tahun Traktat Breda atau Perjanjian Breda.

Berita terkait

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

22 hari lalu

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

Destinasi wisata pantai memang menjadi favorit di Kota Batam, pasalnya daerah ini merupakan kawasan kepulauan.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

25 hari lalu

Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Saatnya liburan kunjungi wisata pantai populer di Jawa Barat, seperti Pantai Karang Hawu di Sukabumi hingga Pantai Batu Karas di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

26 hari lalu

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

42 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

42 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

42 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Pesona 17 Destinasi Pantai Terbaik di Pacitan, Jawa Timur

18 Februari 2024

Pesona 17 Destinasi Pantai Terbaik di Pacitan, Jawa Timur

Pacitan, Jawa Timur, menawarkan pesona alam yang memikat bagi para pencinta pantai dan petualang. Pantai Klayar hingga Pantai Pancer Door yang menantang para peselancar, Pacitan mempersembahkan keindahan alam yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya