Uang Elektronik Bank Mega, Bank DKI, dan Bank Nobu Segera Terbit

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Senin, 23 Oktober 2017 16:48 WIB

Nobu e-Money. nobubank.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga produk uang elektronik dari Bank Mega, Bank DKI, dan Bank Nobu sudah mendapat izin dari Bank Indonesia (BI), dan saat ini sedang menjalani pengembangan teknologi atau "proof of concept/POC" agar dapat segera digunakan membayar tol.

"Izinnya sudah selesai, sekarang lagi POC dan pengembangan untuk chipnya," kata Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky Wibowo, di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2017.

Sesuai peta waktu elektronifikasi pembayaran tol dari BI, uang elektronik dari tiga bank ini akan dapat digunakan untuk membayar tol selambat-lambatnya Desember 2017. "Kita harapkan bisa lebih cepat ya dari Desember," ujar Pungky.

Baca: Isi Ulang Saldo Uang Elektronik Bermasalah? Ini Sebabnya

Saat ini, baru lima bank yang uang elektroniknya dapat digunakan di tol, yakni PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (TapCash), PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (Co-Branding dengan Bank Mandiri), PT Bank Mandiri Persero Tbk (e-money), PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (Brizzi), dan PT Bank Central Asia Tbk (Flazz).

Advertising
Advertising

Pungky menjelaskan saat ini ketiga bank ini sedang mengembangkan teknologi untuk berpartisipasi dalam "Secure Acces Module" untuk multiaplikasi atau "multiapplet" (SAM Multiapplet).

Dalam elektronifikasi jalan tol, terdapat dua SAM Multiapplet yang digunakan, yakni milik Bank Mandiri dan BCA. "Kartu uang elektronik milik ketiga bank ini nantinya akan mengikuti SAM Multiapplet milik Mandiri atau BCA," kata Pungky.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

15 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

17 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya