Tiga Tahun Jokowi, Ini Empat Rapor Merah Kementerian Susi

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 22 Oktober 2017 17:38 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pendapat dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 19 Oktober 2017. Rapat itu membahas anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia memberikan empat rapor merah kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla. Ketua KNTI Martin Hadiwinata mengatakan kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan masih belum maksimal dalam mencapai program poros maritim di Indonesia.

"Pertama tidak ada upaya strategis untuk menyelesaikan kondisi wilayah stok perikanan yang mulai memerah karena eksploitasi berlebihan, kasus cantrang yang terus berpolemik dan tidak transpran akan kembali memanjang," kata Hadi dalam diskusi media catatan tiga tahun Poros Maritim Jokowi di Kantor KNPI, Jakarta, Minggu, 22 Oktober 2017.

Kedua, kata dia, program pembangun untuk industri perikanan seperti revitalisasi galangan kapal nasional, dan pemberdayaan koperasi nelayan tidak diusulkan pemerintah dalam rapat kerja pembangunan tahun 2018. Menurut dia, dengan tidak ada usulan tersebut, arah industri perikanan tidak akan berjalan.

Ketiga, kata dia, perbaikan tata kelola asuransi nelayan, utamanya pada mekanisme pencairan asuransi oleh nelayan juga masih rumit dan diperlukan pendampingan intensif kepada mereka. Sejauh ini, Martin melihat tidak ada informasi yang diterima nelayan. "Bahkan nelayan juga terlihat terfasilitasi dari pemerintah," ucapnya.

Terakhir, kata dia, pemerintah tidak relevan hanya berfokus pada pemberian kapal perikanan yang dilakukan selama ini. Menurut dia, yang juga diperlukan nelayan adalah permodalan. Sebabnya, akses permodalan menjadi penting karena syarat bantuan kapal, yaitu kelompok nelayan harus memiliki badan hukum.

Advertising
Advertising

Berdasarkan survei yang dimiliki KNTI, dari 8.146 usaha mikro, kecil dan menengah perikanan, mayoritas masalah pengembangan usaha perikanan adalah permodalan yang mencapai 66 persen, pasar 13 persen, manajemen usaha 11 persen, teknologi 5 persen, mitra usaha 3 persen dan sumber daya manusia 2 persen. "Jadi, permodalan yang menjadi masalah besar," ujarnya.

Ia menambahkan pemberian kapal dari pemerintah melalui KKP ke nelayan juga mendapatkan komentar dari Badan Pemeriksa Keuangan pada 2016. Hal ini menunjukan masih banyak masalah persoalan dalam pengelolaan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebagai contohnya, Martin melanjutkan pengadaan bantuan kapal nelayan pada 2016 sebanyak 1.716 kapal, hanya terealisasi 754 kapal. Belum lagi, pemberian tersebut mempunyai catatan karena kapal belum terdistribusi seluruhnya.

"Bahkan, perizinan kapal yang belum selesai membuat akhirnya justru mangkrak (kapalnya)," ujarnya. Selain itu, kapal yang diserahterimakan baru 509 unit, dan 201 belum didistribusikan, serta 44 unit masih dikerjakan. "Nelayan juga mengeluh kapal sudah diterima, tetapi izin belum keluar."

IMAM HAMDI

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

28 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya