Proyek 35 Ribu MW, PLN Kaji Beban Listrik Nasional

Selasa, 17 Oktober 2017 19:29 WIB

Ilustrasi listrik. Dok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO,CO. Jakarta - Direktur Perencanaan Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero Syofvi Felienty Roekman mengatakan akan tetap berkomitmen melaksanakan proyek 35 ribu MW. Namun, melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai dengan harapan saat program 35 ribu megawatt diluncurkan, program tersebut butuh penyesuaian.

Karena itu, dia menuturkan PLN harus mengatur ritme agar tidak terjadi kelebihan pasokan listrik. Dia mengatakan perseroan akan terus melakukan review terhadap beban listrik yang ada. Meski melakukan penyesuaian, dia berujar PLN akan terus mendorong pertumbuhan beban listrik ke depan. "Pertumbuhan beban listrik akan menumbuhkan perekonomian juga," katanya di gedung PLN Pusat, Jakarta, 17 Oktober 2017.

Simak: Ekonomi Melambat, Proyek Listrik 35 Ribu MW Disesuaikan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW perlu disesuaikan. Salah satu alasannya adalah perlambatan ekonomi.

Darmin mengatakan penyesuaian tak dapat dihindari karena ekonomi tidak tumbuh sesuai dengan prediksi pemerintah. "Pertumbuhan ekonomi tidak setinggi asumsi yang dipakai waktu merancang kebutuhan listrik," ujarnya di kantornya, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.

Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia hingga 2019 dengan asumsi ekonomi tumbuh sekitar 6-7 persen. Namun ekonomi Indonesia hanya tumbuh sekitar 5 persen hingga tahun lalu.

Darmin mengatakan permintaan listrik pun menurun pada kuartal lalu. "Kuartal lalu, permintaan listrik tumbuh negatif, padahal ekonomi tumbuh positif," ucapnya.

Darmin memperkirakan kebutuhan listrik hingga 2019 tidak akan mencapai 35 ribu MW. Jika dipaksakan terpenuhi pada 2019, ada potensi membebani PLN. Dengan catatan, pertumbuhan ekonomi hingga 2019 tidak mencapai 6-7 persen.

PLN bisa terbebani dengan listrik yang tidak terpakai. Dalam kontrak jual-beli antara PLN dan Independent Power Producer (IPP), terdapat mekanisme take or pay.

Mekanisme itu mewajibkan PLN sebagai pembeli listrik membayar sekitar 80 persen dari kapasitas maksimal pembangkit listrik. PLN tetap harus membayar meski hanya menggunakan 50 persen pasokannya. "Mau dipakai atau tidak (listriknya), kalau pembangkitnya sudah selesai, ya, harus dibayar," tuturnya.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki juga menyuarakan hal senada. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi tak sesuai dengan proyeksi pemerintah pada 2014. "Sehingga mungkin saja disesuaikan," katanya di kantornya.

Deputi III Kantor Staf Presiden Deni Puspa Purbasari mengatakan, saat ini, ada sekitar 9.000 MW yang masih berstatus perencanaan. "Itu yang mungkin untuk disesuaikan," ujarnya tentang proyek listrik 35 ribu MW.

VINDRY FLORENTIN | ROSSENO AJI

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

2 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

11 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

13 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

24 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.

Baca Selengkapnya

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

25 hari lalu

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?

Baca Selengkapnya

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

26 hari lalu

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

32 hari lalu

Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

Ini lima langkah mengamankan listrik rumah saat ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

37 hari lalu

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya