Pakai Uang Elektronik ke Tol, Jokowi: Biar Cepat

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Martha Warta

Sabtu, 14 Oktober 2017 12:08 WIB

Presiden Jokowi berdiri di depan pintu masuk Jalan Tol Trans Sumatera ruas Medan - Kualanamu, saat peresmian di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. Presiden meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (61,72 km) dan Medan-Binjai (10,6 km). ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Deli Serdang - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat beradaptasi dalam penggunaan uang elektronik (e-money). Sebab, kata dia, penerapan uang elektronik, khususnya di ruas jalan tol, bertujuan mempercepat layanan.

"Kami kan ingin memperbaiki layanan. Biar cepat," ucap Jokowi, Jumat, 13 Oktober 2017, saat meresmikan jalan tol Medan-Binjai, Sumatera Utara.

Presiden mafhum bila pengguna jalan tol memerlukan waktu penyesuaian. Namun hal itu jangan sampai menghalangi kebijakan yang sudah dibuat. Jokowi mengatakan negara-negara lain sudah menggunakan e-money. "Pembayaran lebih jelas, aman, dan baik," tutur Jokowi.

Pada akhir Oktober ini seluruh ruas jalan tol akan menggunakan uang elektronik dalam transaksi pembayaran di gerbang tol. Hingga saat ini, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Herry Trisaputra menuturkan sudah 80 persen gerbang tol di Indonesia menerapkan uang elektronik. "Kalau Jabodetabek sudah 88 persen," katanya.

Kemarin, Presiden Jokowi meresmikan delapan seksi dari tiga proyek jalan tol di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Di Sumatera Selatan, ia meresmikan seksi I sepanjang 7,7 kilometer di ruas Palembang-Indralaya. Sedangkan di Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ada tujuh seksi yang diresmikan dengan total panjang 62 kilometer.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi menyebut pengguna jalan tol untuk kedua ruas itu akan dibebaskan biaya. "Bagian dari sosialisasi selama seminggu," ucap Arie.

ADITYA BUDIMAN

Baca juga: Pemilu 2019: Nasib Jokowi vs Penantang Baru

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

36 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

44 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya