Pekerja memetik daun teh di perkebunan teh Ranca Bali, PT Perkebunan Nusantara VIII, Ciwidey, Jawa Barat. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta – PT Perkebunan Nusantara VIII meneken nota kesepahaman kerja sama pemasaran dan pengembangan produk dengan Lulu Group International, perusahaan retail asal Uni Emirat Arab.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara VIII Bambang Murtioso mengatakan kerja sama ini dilakukan agar produk mereka dapat dipasarkan secara global di jaringan Hypermart Lulu.
“Saya berharap produk-produk yang dipasarkan Lulu Group bisa diterima pasar,” kata Bambang melalui rilis yang diterima Tempo, Jumat, 13 Oktober 2017. Lulu Group International tertarik memasarkan produk teh walini, white tea, green tea, dan kopi PT Perkebunan Nusantara VIII di 136 hypermarket yang berada di Timur Tengah. Selain itu, ada dua hypermarket Lulu yang berada di Indonesia, yakni di Bumi Serpong Damai, Bantang, dan Cakung, Jakarta Timur.
PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu anak perusahaan holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Kegiatan usaha perusahaan tersebut meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan dan produksi, serta penjualan komoditas perkebunan teh, karet, kelapa sawit, kina, dan kakao.
Direktur Lulu Group Internasional Salim Musaliam Veettil Aboo mengapresiasi kerja sama tersebut. “Harapan kami, produk Perkebunan Nusantara VIII dapat memenuhi harapan market Indonesia dan Timur Tengah,” ujar Salim.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
5 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
8 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.