Kunjungan HKCSA Diharapkan Menarik Investor Cina Terhadap BEI

Jumat, 13 Oktober 2017 13:38 WIB

Ilustrasi saham. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan delegasi dari Cina, yang tergabung dalam Chinese Securities Association of Hong Kong atau HKCSA, mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan berharap kunjungan tersebut dapat menarik investor Cina mencatatkan saham di BEI.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pintu masuk entry point untuk mereka mulai berinvestasi di Indonesia," kata Nicky saat ditemui di gedung BEI, Jumat, 13 Oktober 2017.

Menurut Nicky, di pasar modal belum pernah ada kerja sama secara langsung. Padahal, kata dia, investor dari Cina akan sangat potensial.

Nicky mengatakan setelah pertemuan ini akan ada pertemuan lagi, yang membahas lebih lanjut langkah-langkah mengenai kerja sama dengan perusahaan dan investor dari daratan Cina.

Sejauh ini, kata dia, jumlah investor Cina masih sangat kecil bila dibandingkan dengan investor asing lain, yang sudah dari jauh hari mencatatkan saham di BEI.

BEI akan membawa lima sampai 10 emiten ke Cina pada tahun ini atau paling lambat tahun depan. Hal tersebut sudah dilakukan Thailand, yang membawa 10 emiten ke Cina pada tahun ini.

Menurut Nicky, sepuluh emiten yang akan dibawa ke Cina berdasarkan ukuran perusahaan atau perusahan-perusahaan dan sektor industri yang menarik dan bisa menjadi tujuan investasi para investor.

Kedatangan delegasi dari Cina ini merupakan rangkaian acara dalam road show HKCSA ke Bursa Efek di Asia Tenggara. Adapun tujuan kunjungan tersebut adalah menggali serta menjajaki berbagai potensi kolaborasi dan integrasi ekonomi lintas negara.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya