TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk mendapatkan pinjaman dana dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kesepakatan pinjaman itu dilakukan pada Rabu, 11 Oktober 2017. Emiten berkode Bird itu mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1 triliun.
Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro mengatakan pinjaman itu akan dipakai untuk belanja barang modal. "Ini untuk pembiayaan armada," kata Purnomo dalam keterbukaan, Kamis, 12 Oktober 2017. Ia menuturkan pinjaman dari Bank Sumitomo akan menunjang berbagai kegiatan operasional perusahaan dan anak-anak perusahaan, seperti pembiayaan armada taksi, bus, dan rental.
Menurut dia, pinjaman sebesar itu tidak akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan perusahaan. "Perolehan pinjaman akan menunjang kelangsungan usaha," ucapnya.
Dalam perjanjian disebutkan tenor pinjaman berjalan selama enam tahun dengan jatuh tempo tidak melewati 29 September 2023. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan 48 kali angsuran setiap bulan.
Dari laporan keuangan per Juni 2017, Blue Bird mengantongi pendapatan Rp 2,08 triliun dengan laba bersih Rp 193,07 miliar. Sedangkan total liabilitas diketahui Rp 2,29 triliun, turun dari periode Desember 2016 sebesar Rp 2,63 triliun. Nilai itu, termasuk liabilitas jangka panjang Rp 1,51 triliun, dengan utang bank jangka panjang, mencapai Rp 855,3 miliar.
ADITYA BUDIMAN