Paytren Ingin Tingkatkan Nilai Saldo Mengendap Jadi Rp 10 Juta

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 9 Oktober 2017 11:51 WIB

Logo Paytren. paytren.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Veritra Sentosa Internasional ingin saldo yang mengendap pada produk uang elektroniknya, Paytren, naik menjadi Rp 10 juta.

Direktur Pelaksana Veritra Sentosa Internasional, Hari Prabowo, mengklarifikasi bahwa layanan uang elektronik Paytren tidak dibekukan oleh Bank Indonesia (BI). Hanya saja layanan untuk isi ulangnya dibatasi.

Hari menjelaskan, untuk yang saldonya masih di bawah Rp 1 juta bisa melakukan isi ulang sampai maksimal saldo mengendap sesuai aturan uang elektronik tidak teregistrasi yakni, Rp 1 juta.

“Jadi, maksimal saldo itu Rp 1 juta, tetapi kalau ada yang memiliki saldo lebih dari Rp 1 juta ya enggak bisa isi ulang lagi. Namun, masih bisa melakukan transaksi,” ujarnya pada Sabtu, 7 Oktober 2017.

Baca: Sebelum Dirikan Paytren, Yusuf Mansur Jualan Es di Kalideres

Advertising
Advertising

Adapun, Veritra Sentosa Internasional mengaku sudah memproses izin ke Bank Indonesia agar layanan uang elektroniknya bisa lebih maksimal.

Dia mengatakan, ketika izin dari regulator sistem pembayaran didapatkan, nantinya nilai saldo mengendap bisa lebih tinggi lagi dari saat ini yang maksimal Rp 1 juta.

“Kami akan buka layanan Paytren sesuai regulasi yang isi ulang bisa dilakukan hingga saldo mengendap maksimal Rp 10 juta [aturan uang elektronik teregistrasi],” ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

11 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya